"Warga yang mengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing seiring debit air sudah surut dan intensitas hujan mulai reda," kata Kepala BPBD Aceh Besar Farhan AP melalui petugas Pusdalops Maswani di Aceh Besar, Rabu.
Sebelumnya, BPBD Aceh Besar mencatat sebanyak 412 jiwa dari 117 kartu keluarga (KK) di kabupaten setempat telah mengungsi akibat banjir dan longsor di kawasan tersebut.
Baca juga: 412 warga mengungsi akibat banjir dan longsor di Aceh Besar
Warga yang mengungsi tersebut dari Gampong (desa) Pudeng Kecamatan Lhoong sebanyak 107 KK atau 358 jiwa. Kemudian dari Gampong Lambaro Neujid sebanyak 10 KK atau 54 jiwa.
Sementara ini, kata Maswani, tidak ada korban jiwa dalam musibah banjir dan longsor di Aceh Besar, mengenai dampak kerusakan dan lainnya masih dalam proses pendataan petugas.
Meski air mulai surat, lanjut Maswani, petugas BPBD Aceh Besar masih tetap bersiaga dan memantau kondisi terkini di lokasi, serta ikut membantu warga membersihkan rumah yang terkena banjir.
Baca juga: Rumah terendam banjir, 40 keluarga di Cigudeg Bogor mengungsi
"Kita tetap mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang, siaga dan waspada dalam menyikapi perkembangan cuaca saat ini yang berpotensi terjadinya banjir susulan," ujar Maswani.
Untuk diketahui, dampak hujan deras yang mengguyur wilayah Aceh Besar sejak Selasa (10/8) siang hingga tengah malam mengakibatkan terjadinya banjir luapan dan longsor di beberapa titik.
Baca juga: BPBD Lebak catat 1.239 rumah warga terendam banjir
Peristiwa ini terjadi setelah meluapnya air Krueng (sungai) Kala dan Krueng Pudeng Kecamatan Lhoong, Aceh Besar. Bahkan, sempat menggenangi beberapa ruas jalan penghubung antar desa dan rumah warga.
Banjir di Kecamatan Lhoong berdampak ke tiga wilayah yakni Gampong (desa) Pudeng, Krueng Kala dan Geunteut, sedangkan di Kecamatan Peukan Bada hanya satu desa yakni Lambaro Neujid, dengan ketinggian air rata-rata 30 sampai 60 centimeter.
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021