"Sebab kondisi wabah pandemi yang belum juga usai, ditambah kebijakan yang membatasi mobilitas, membuat banyak orang tertekan," ujarnya di sela masa reses di Jawa Timur, Kamis.
Menurut dia, aturan seperti PPKM membuat ruang gerak masyarakat terbatas sehingga harus berkegiatan di rumah dalam jangka waktu cukup lama.
Tentu saja, kata dia, kurangnya interaksi sosial tersebut menjadikan kejenuhan, bahkan tidak menutup kemungkinan mengakibatkan stres, ditambah banyaknya berita duka atau informasi negatif yang menimbulkan ketidaknyamanan.
Baca juga: Ketua DPD RI ingatkan percepatan vaksinasi di daerah rentan penularan
Mantan Ketua Kadin Jatim itu menyampaikan dalam situasi saat ini kesehatan jasmani, mental, dan sosial harus seimbang serta perlu dikelola dengan baik agar mampu melewati situasi pandemi dengan keadaan wajar dan normal.
"Mari optimalkan beberapa kegiatan di dalam rumah, seperti berolahraga untuk menjaga kesehatan fisik. Kemudian banyak merenung dan mensyukuri keadaan sekarang sehingga dapat meningkatkan kadar spiritualitas, keimanan, dan ketakwaan. Ini akan membuat mental kita tenang dan terkendali," tukasnya.
Untuk kesehatan sosial, La Nyalla menganjurkan masyarakat berbagi informasi yang baik, turut membantu sesama mencari donasi baik untuk penyintas yang membutuhkan donor konvalesen, obat-obatan, oksigen, dan kebutuhan makan para tenaga kesehatan di lapangan.
Baca juga: Ketua DPD sambut baik dibukanya penyelenggaraan umrah
"Intinya kita semua ikut berkegiatan positif, selain menjaga kesehatan fisik dan mental, juga dapat menjadi bagian dari solusi permasalahan besar yang melanda bangsa ini," ucap mantan Ketua Umum PSSI itu.
Dalam mewujudkan masyarakat yang sehat fisik dan mental, ia mengingatkan perlunya kolaborasi lintas profesi dalam membangun ketenangan batin masyarakat karena pemerintah tidak mungkin bekerja tanpa dukungan rakyat.
La Nyalla mengapresiasi gerakan masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat seperti Himpunan Psikolog Indonesia yang membuka layanan bagi mereka yang membutuhkan konsultasi.
Baca juga: Ketua DPD minta aparat tindak tegas penilap dana bansos
Selain itu, ada Komunitas Menjadi Manusia yang menyediakan media bagi mereka yang ingin menyalurkan kegelisahan dengan cara berbagi bercerita, melalui platform digital.
"Salah satu cara melepaskan beban adalah dengan bercerita. Keberadaan psikolog maupun saluran komunikasi tersebut akan membuat seseorang menjadi nyaman dan kemudian sadar bahwa kita tidak pernah sendiri," tutur senator asal Daerah Pemilihan Jawa Timur itu.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021