• Beranda
  • Berita
  • AIIB setujui pembiayaan 150 juta dolar AS untuk proyek satelit RI

AIIB setujui pembiayaan 150 juta dolar AS untuk proyek satelit RI

12 Agustus 2021 15:09 WIB
AIIB setujui pembiayaan 150 juta dolar AS untuk proyek satelit RI
AIIB Principal Investment Officer Asim Rana dalam diskusi virtual di Jakarta, Kamis (12/08/2021). ANTARA/Agatha Olivia.

Infrastruktur merupakan salah satu pendorong utama upaya pengentasan kemiskinan

Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) menyetujui pembiayaan sebesar 150 juta dolar AS untuk Proyek Satelit Multifungsi PPP Indonesia, program pengembangan infrastruktur berbasis satelit pertama yang didanai oleh AIIB.
 
"Infrastruktur merupakan salah satu pendorong utama upaya pengentasan kemiskinan," ujar AIIB Principal Investment Officer Asim Rana dalam diskusi virtual di Jakarta,  Kamis.

Ia mengungkapkan, proyek tersebut akan meningkatkan konektivitas masyarakat Indonesia sebagai salah satu anggota AIIB, agar dapat menjalin komunikasi hingga ke pelosok nusantara.
 
Program tersebut pun selaras dengan misi pendanaan Infrastruktur untuk Masa Depan atau Infrastructure for Tomorrow, yang akan menghubungkan orang-orang di berbagai sekolah, rumah sakit, dan pemerintah daerah di wilayah-wilayah yang masih sulit dijangkau, dengan warga dunia lainnya.

"Keterhubungan ini akan membuka akses bagi pengetahuan, peluang perdagangan, peningkatan layanan kesehatan dan pemerintahan, untuk mewujudkan kualitas hidup yang lebih baik," kata Rana.
 
Adapun proyek ini dilaksanakan dalam bentuk kemitraan inovatif antara sektor publik dan swasta atau public private partnership (PPP) yang menyatukan Pemerintah Indonesia dan sektor swasta melalui dukungan AIIB.
 
Menurut Rana, dukungan dan jaminan Pemerintah Indonesia terhadap PPP ini menjadi sangat penting bagi keberlangsungan proyek, mengingat skala dan total biaya proyek sebesar 540 juta dolar AS.
 
Ke depan, proyek satelit multifungsi PPP akan memberikan AIIB pengalaman yang kuat untuk turut terlibat dalam proyek satelit telekomunikasi lainnya di masa depan.

Hal tersebut penting bagi para penerima manfaat, termasuk pemerintah dan end user, karena akan sangat rumit dan memakan biaya yang besar jika pendanaan harus sepenuhnya bergantung pada sektor swasta.

Baca juga: AIIB: Indonesia punya potensi besar pada energi hijau

Baca juga: Danai proyek PLN, AIIB: Konsumsi listrik dorong pertumbuhan ekonomi RI

Baca juga: AIIB tambah dana pinjaman Rp7,2 triliun untuk RI

Baca juga: Negara-negara kepulauan Pasifik beralih ke AIIB, pandemi rusak ekonomi

 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021