Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus mendorong implementasi sistem transportasi yang terintegrasi di berbagai kota, demi memenuhi kebutuhan masyarakat atas moda transportasi yang ramah lingkungan.Contohnya di Jakarta, integrasi MRT dengan angkutan bus dan juga moda-moda yang lain. Bahkan di kota-kota besar lainnya, kita sudah mulai kembangkan pendekatan-pendekatan ini
"Kita menyadari bahwa ke depan kita memerlukan banyak teknologi yang ramah terhadap lingkungan, dan integrasi transportasi menjadi sebuah kunci untuk mewujudkan hal tersebut," kata Sekretaris Jenderal Kemenhub Djoko Sasono dalam diskusi daring yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Djoko mengatakan upaya pemenuhan sistem transportasi yang ramah lingkungan, salah satunya telah diimplementasikan melalui adalah Moda Raya Terpadu (Mass Rapid Transit/MRT) Jakarta.
Ia mengatakan MRT berfungsi sebagai tulang punggung pergerakan di perkotaan yang sangat efektif jika diintegrasikan dengan berbagai moda transportasi lain.
Baca juga: Rencana induk proyek penting dalam pengintegrasian transportasi
Ia menilai angkutan umum yang terintegrasi satu sama lain mampu mengurangi kemacetan sehingga emisi pada lingkungan dapat diturunkan.
Lanjut Djoko mengatakan sistem terintegrasi semacam ini juga akan terus dikembangkan di berbagai kota lain di Indonesia.
"Contohnya di Jakarta, integrasi MRT dengan angkutan bus dan juga moda-moda yang lain. Bahkan di kota-kota besar lainnya, kita sudah mulai kembangkan pendekatan-pendekatan ini," ujarnya.
Djoko menambahkan pemerintah memberikan dukungan melalui kebijakan yang mengedepankan pengembangan angkutan umum massal yang berdaya angkut besar. Hal tersebut dilakukan agar penggunaan sumber daya menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan.
Baca juga: Sistem integrasi transportasi JakLingko pada 2022 setara negara maju
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021