• Beranda
  • Berita
  • Banyak tantangan sebabkan UMKM perempuan belum berkembang maksimal

Banyak tantangan sebabkan UMKM perempuan belum berkembang maksimal

12 Agustus 2021 22:37 WIB
Banyak tantangan sebabkan UMKM perempuan belum berkembang maksimal
Tangkapan layar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga. (ANTARA/ Anita Permata Dewi)

Tingginya angka populasi perempuan akan menambah produk domestik bruto secara signifikan dengan syarat jika ada peningkatan pada partisipasi perempuan dalam ekonomi

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga mengatakan UMKM yang dimiliki kaum hawa belum berkembang secara maksimal karena banyaknya tantangan yang wirausahawan perempuan harus hadapi.

"Potensi UMKM perempuan masih belum sepenuhnya termaksimalkan," kata Menteri Bintang dalam webinar bertajuk "Pintar Peresmian Program Sispreneur 2021" yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis.

Wirausahawan perempuan kerap memiliki keterbatasan akses terhadap permodalan, pengetahuan dan pasar serta dukungan dari negara dan masyarakat. Padahal, menurut dia, pemberdayaan perempuan yang baik akan mendorong penyelesaian masalah-masalah yang berkaitan dengan perempuan dan anak.

"Pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi akan mendorong turunnya kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, perkawinan anak, pekerja anak yang kebanyakan dipicu masalah ekonomi," katanya.

Baca juga: Menteri PPPA minta pelaku usaha perempuan paham teknologi digital
Baca juga: Semangat Mantri Usra bangkitkan UMKM terdampak gempa di Mamuju


Namun demikian, Bintang menambahkan berdasarkan data Indeks Pembangunan Manusia, Indeks Pembangunan Gender dan Indeks Pemberdayaan Gender masih terdapat ketimpangan antara laki-laki dan perempuan.

Selain itu juga dampak ekonomi terhadap perempuan lebih besar dibandingkan laki-laki di tengah krisis seperti saat pandemi COVID-19 ini.

"Berdasarkan data ILO 2020, dampak ekonomi dari COVID-19 di Indonesia sangat terkait dengan isu gender," katanya.

Padahal, menurut dia, perempuan memiliki peran penting dalam pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19.

Untuk menyelesaikan masalah tersebut, Menteri Bintang mengatakan negara sudah mencanangkan peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing sebagai salah satu agenda dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Dia juga mengatakan peningkatan partisipasi perempuan dalam ekonomi berpotensi untuk menambah jumlah produk domestik bruto secara signifikan.

"Tingginya angka populasi perempuan akan menambah produk domestik bruto secara signifikan dengan syarat jika ada peningkatan pada partisipasi perempuan dalam ekonomi," katanya.

Baca juga: Menteri Bintang: Perempuan UMKM jangan berhenti berkarya, berinovasi
Baca juga: Kemen PPPA ajak UMKM perempuan go online

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2021