• Beranda
  • Berita
  • Menko Marves dan Menkes cek penanganan COVID-19 di Malang Raya

Menko Marves dan Menkes cek penanganan COVID-19 di Malang Raya

13 Agustus 2021 16:27 WIB
Menko Marves dan Menkes cek penanganan COVID-19 di Malang Raya
Dari kiri - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada saat tiba di fasilitas isolasi terpusat "Safe House Kawi" di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (13/8/2021). ANTARA/HO-Humas Pemkot Malang/am.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengecek penanganan pandemi COVID-19 di wilayah Malang Raya, Jawa Timur, Jumat.

Luhut, di Kota Malang, mengatakan bahwa penanganan pasien terkonfirmasi COVID-19 khususnya yang terjangkit varian Delta, harus dilakukan secara hati-hati, karena memiliki risiko yang tinggi.

"Kalau tidak hati-hati, delta varian ini sangat berbahaya, jika menyerang pernafasan," kata Luhut.

Baca juga: Luhut minta upacara agama di Bali diredam atau perketat prokesnya

Luhut menjelaskan, jika menyerang pernafasan pasien konfirmasi positif COVID-19, kondisi pasien tiba-tiba bisa memburuk. Tingkat saturasi oksigen pada pasien konfirmasi positif COVID-19 tersebut, jika turun di bawah 80 persen, maka akan sulit ditangani.

Dengan kondisi tersebut, lanjut Luhut, maka akan sulit untuk dilakukan penanganan terhadap pasien konfirmasi positif COVID-19 tersebut. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat jika terjangkit COVID-19, untuk mau dirawat di fasilitas isolasi terpusat.

"COVID-19 ini bisa menyerang pernafasan. Tidak tahu, tiba-tiba saturasi oksigen sudah 80 persen. Kalau itu terjadi, sudah sulit ditolong, dan angka kematian tinggi," katanya.

Baca juga: Luhut minta Bali perbanyak isolasi terpusat dan penelusuran

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menambahkan, masyarakat tidak perlu merasa takut untuk menjalani tes swab. Pelaksanaan swab tersebut bertujuan untuk upaya pelacakan jika ada anggota keluarga lain yang terpapar.

"Jika swab, dan kita tau hasilnya, itu bisa melindungi keluarga kita. Yang bahaya itu kalo tidak mau swab jadi tidak tahu," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Luhut dan Budi Gunadi didampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Suharyanto, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, dan jajaran Forkopimda.

Rombongan melakukan pengecekan di Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM)Malang, yang dijadikan tempat isolasi terpusat pasien COVID-19. Di BPSDM Kota Malang terdapat 95 tempat tidur untuk isolasi pasien.

Usai melakukan kunjungan di BPSDM, rombongan lanjut melakukan pengecekan pelaksanaan vaksinasi di Poltekkes Kemenkes, Malang. Dengan target capaian vaksinasi kepada 2.400 masyarakat Malang Raya.

Kemudian, rombongan melaksanakan pengecekan Rumah Sakit Lapangan, Idjen Boulevard, dan pelaksanaan vaksinasi Dosis I untuk Ibu hamil, dan Dosis II untuk masyarakat di Puskesmas Dadaprejo, Kota Batu, dan fasilitas isoter di Yayasan Pelayanan Pekabaran Injil Indonesia (YPPII).

Tercatat, di wilayah Malang Raya, secara keseluruhan ada sebanyak 27.791 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total tersebut, sebanyak 21.491 orang dilaporkan telah sembuh, 1.719 orang dinyatakan meninggal dunia, dan sisanya berada dalam perawatan.

Baca juga: Luhut sebut pandemi masih jauh dari selesai, masyarakat jangan jumawa

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021