• Beranda
  • Berita
  • BPJS Kesehatan pastikan penggunaan aplikasi P-Care Vaksinasi lancar

BPJS Kesehatan pastikan penggunaan aplikasi P-Care Vaksinasi lancar

13 Agustus 2021 19:06 WIB
BPJS Kesehatan pastikan penggunaan aplikasi P-Care Vaksinasi lancar
BPJS Kesehatan dan Gubernur Jawa Tengah meninjau langsung vaksinasi COVID-19 di Kota Semarang, Jumat (13/8/2021). (ANTARA/HO-BPJS Kesehatan)

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memastikan upaya pelaksanaan vaksinasi COVID-19 serta penggunaan aplikasi P-Care Vaksinasi berjalan lancar.

"BPJS Kesehatan mendukung penuh program pemerintah khususnya dalam upaya percepatan target pencapaian vaksinasi COVID-19 di Indonesia," ujar Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan (Dirjampelkes) BPJS Kesehatan, Lily Kresnowati dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan selain memberikan dukungan sumber data dalam penyusunan target masyarakat yang akan menerima vaksin COVID-19, BPJS Kesehatan juga menyiapkan sistem informasi pencatatan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang meliputi registrasi, screening hingga dokumentasi pelaporan melalui aplikasi P-Care Vaksinasi.

Baca juga: BPJS Kesehatan: 1,2 juta warga Jateng pemilik komorbid belum divaksin

"Kami harapkan penggunaan aplikasi P-Care Vaksinasi dapat mempercepat proses vaksinasi," ujar Lily saat meninjau langsung sentra vaksinasi di Kota Semarang bersama dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, hari ini (13/8).

Lily menambahkan, BPJS Kesehatan juga telah bersinergi dengan Dukcapil Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika terkait akses penggunaan data kependudukan.

Hal ini dilakukan agar dalam pelaksanaan program vaksinasi meminimalisir adanya inputan yang tidak akurat, menjamin validitas data peserta vaksinasi sehingga tidak terjadi duplikasi NIK yang menyebabkan kendala dalam pelaksanaan vaksinasi.

Dalam kunjungan Lily di sentra vaksinasi Kecamatan Mijen, Universitas Wahid Hasyim Semarang serta Universitas Negeri Semarang, disampaikan, prioritas pelaksanaan vaksinasi COVID-19 diberikan kepada kelompok komorbid hipertensi dan diabetes melitus dengan terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan anamnesa oleh petugas vaksinasi.

Lily mengatakan, peserta JKN-KIS yang tergabung dalam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) dan Program Rujuk Balik (PRB), juga menjadi salah satu prioritas program vaksinasi COVID-19 mengingat masyarakat dengan penyakit penyerta (komorbid) merupakan salah satu kelompok rentan jika terinfeksi Covid-19.

Hal ini sejalan dengan adanya Surat Edaran Kemenkes nomor HK.02.02/I/368/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 pada Kelompok Sasaran Lansia, Komorbid dan Penyintas COVID-19, serta Sasaran Tunda bahwa keamanan dan manfaat vaksin yang diberikan jauh lebih tinggi daripada risiko.

"Aplikasi P-Care Vaksinasi ini pada umumnya juga telah mencakup data kepesertaan, riwayat pelayanan kesehatan, data kunjungan sakit maupun kunjungan sehat, serta data rujukan dan rujuk balik dari peserta JKN-KIS yang mengikuti Prolanis atau PRB," tutur Lily.

Baca juga: BPJS Kesehatan jalin kerja sama dengan Jamdatun dukung Program JKN-KIS

Sementara itu, Gubernur Ganjar Pranowo mengaku senang kelompok lansia dan komorbid sudah bisa mengikuti program vaksinasi.

Menurutnya, kegiatan vaksinasi yang dilakukan terhadap kelompok rentan akan mengurangi risiko terpapar COVID-19.

"Ternyata BPJS Kesehatan ada datanya dan terdeteksi. Kita sekarang punya petanya di seluruh Jawa Tengah. Harapannya bisa melindungi kelompok yang mempunyai komorbid ini karena rata-rata usianya sudah tua," katanya.

Tercatat, data di BPJS Kesehatan Cabang Semarang, jumlah peserta JKN-KIS yang terdiagnosa menderita hipertensi dan diabetes melitus di kota Semarang sebanyak 133.839 dan sampai saat ini proses vaksinasi telah mencapai 51.362 jiwa.

Dari pemantauan, antusiasme pelaksanaan vaksinasi dari peserta Prolanis dan PRB sangat tinggi, para calon penerima vaksin juga mengantre tertib untuk menerima giliran.

Selain itu guna mendukung proses vaksinasi, seluruh Pos Pelayanan Vaksinasi dilengkapi kit anafilaksis dan berada di bawah tanggung jawab Puskemas atau rumah sakit.

"Saya datang ke sini tanpa persiapan apapun, karena saya punya hipertensi tadi oleh petugas di tensi dulu, harapannya dengan saya di vaksin badan saya lebih kuat menangkal Covid-19," tutur Stephanus salah satu peserta usai vaksinasi.

Baca juga: Dirut BPJS Kesehatan tekankan pentingnya pengelolaan data JKN-KIS
Baca juga: Sinergi BPJS Kesehatan-Dukcapil percepat vaksinasi COVID-19
Baca juga: Program jaminan sosial dioptimalkan melalui sinergi dua BPJS

 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021