Atlet angkat besi berusia 28 tahun itu mengungkapkan saat ini telah memasuki pelatnas untuk melakukan penyesuaian latihan setelah delapan hari karantina setibanya di Indonesia.
"Untuk pelatihan selanjutnya untuk PON Papua, Amel 'kan mewakili Aceh, sekalian persiapan untuk SEA Games Vietnam dan Asian Games China, dan langsung untuk pengambilan tiket kualifikasi Paris 2024," kata Nurul Akmal, yang akrab disapa Amel, dalam diskusi virtual FMB9, Jumat.
"Mungkin penyesuaian dulu, karena dari karantina belum pernah latihan... tidak pulang ke Aceh, saya di Jakarta terus," tambahnya.
Nantinya, ia mengungkapkan kontingen Aceh akan menuju Jakarta, kemudian berangkat bersama menuju Papua. "Informasi dari KONI Aceh mungkin tanggal 2 Oktober penerima angkat besi di Papua, mungkin, (karena) dibatasi di sana."
"Karena bergantian dengan angkat berat atau binaraga mungkin, kalau dari angkat besi. Jadi, enggak boleh kerumunan, ya, yang itu pulang, yang ini masuk, nanti kami yang pulang, angkat berat yang datang," ujar Amel.
Baca juga: Nurul Akmal tak mau ambil pusing tanggapi kasus "body shaming"
Baca juga: Nurul Akmal banjir dukungan setelah alami pelecehan verbal
Lebih lanjut, ia mengatakan latihan dilakukan seperti biasa, yaitu dua kali sehari. Menurut dia, tidak ada perbedaan latihan dari sebelum pandemi.
"Sekarang ini tetap sama, mungkin dari pandemi lebih lagi karena banyak vitamin yang harus dikonsumsi untuk menjaga daya tahan tubuh, imun," tutur Amel.
Bahkan, ia mengungkapkan saat pandemi malah lebih fokus latihan.
Berkaitan dengan persaingan di cabang olahraga angkat besi, Nurul Akmal, yang mencetak sejarah sebagai lifter putri pertama Indonesia yang tampil pada kelas berat (+87kg) Olimpiade Tokyo, mengakui lawan terberatnya adalah dirinya sendiri.
"Mungkin mental aja diperbagus nanti," ungkap Nurul.
Sementara mengenai target emas PON XX Papua, Nurul hanya mengucap "InsyaAllah."
Baca juga: Pemerintah Aceh hadiahkan rumah untuk lifter Nurul Akmal
Baca juga: Nurul Akmal finis posisi kelima, Lifter China raih emas kelas +87kg
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021