Masa depan pertanian ada pada para pemuda dan generasi milenial, sehingga mereka perlu didorong menjadi wirausaha pertanian dengan dukungan bantuan modal usaha.
Kementerian Pertanian mendorong para pemuda menjadi wirausaha pertanian dengan memfasilitasi bantuan modal melalui kegiatan Competitive Grant bagi wirausaha muda pertanian yang belum mendapatkan akses perbankan untuk mengembangkan usaha.
"Masa depan pertanian ada pada para pemuda dan generasi milenial, sehingga mereka perlu didorong menjadi wirausaha pertanian dengan dukungan bantuan modal usaha," kata Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin.
Menurut Syahrul, generasi muda tumbuh bersama dengan perkembangan teknologi informasi, sehingga sangat peduli dengan perkembangan teknologi tersebut.
"Generasi muda ini memiliki ciri, kreatif, inovatif, dan produktif. Jadi, tidak salah kalau kita mendorong pemuda untuk melanjutkan tanggung jawab pembangunan pertanian kepada mereka," katanya,
Baca juga: Kementan minta pelaku usaha pertanian ikuti pasar global
Kegiatan Competititive Grant adalah bagian dari program Youth Entrepreneur and Employment Support Services (YESS) yakni program kerja sama antara Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD).
Sementara itu, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan di sektor pertanian, banyak bidang usaha yang bisa dikerjakan dan peluang ini diharapkan bisa dimanfaatkan oleh generasi muda.
Menurut Dedi, para pemuda yang mahir teknologi informasi dan membangun usaha di sektor pertanian, diharapkan dapat melahirkan inovasi baru pada pengembangan dan optimalisasi pertanian.
Pandemi COVID-19, kata dia, mendorong percepatan transaksi secara online, sehingga harus disikapi menjadi peluang baru bagi generasi muda.
Baca juga: Mentan janji akan ekspor komoditas pertanian tiga kali lipat
Dedi menjelaskan, pemuda yang dapat mengikuti program Competitive Grant adalah wirausaha muda penerima manfaat program YESS di perdesaan dan pernah mendapatkan pelatihan dari program YESS.
Wirausaha muda ini, kata dia, harus memiliki usaha di bidang pertanian yang sudah berjalan minimal minimal bulan dan berpotensi untuk dikembangkan. Pemuda tersebut juga berasal dari lokasi program yang dibuktikan dengan nomor induk kependudukan, dan berusia maksimal 39 tahun.
Lokasi pelaksanaan hibah kompetitif pada program YESS ini ada di 15 kabupaten di empat provinsi yakni, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor menjadi Provincial Project Implementation Unit (PPIU) untuk Provinsi Jawa Barat dengan wilayah kerja Kabupaten Cianjur, Subang, Sukabumi, dan Tasikmalaya.
Penentuan lokasi penerimaan dana hibah didasarkan pada potensi dari daerah terpilih, di sektor sumber daya alam pertanian yang dapat dikembangkan.
Program Officer YESS PPIU Provinsi Jawa Barat, Maya Purwanti menambahkan calon penerima hibah harus melalui preoses verifikasi dan validasi oleh District Implementation Tim (DIT), yakni dinas pertanian di kabupaten setempat bersama Tim PPIU Yess Program.
Selanjutnya berkas proposal dan dokumen persyaratan yang diterima, diverifikasi oleh DIT dan divalidasi kelengkapan beserta bukti terkait oleh tim pelaksana hibah kompetitif masing-masing PPIU.
Hasil dari seleksi berupa rekomendasi kepada National Program Management Unit (NPMU) Program YESS, yang berwenang untuk menetapkan proposal yang memenuhi persyaratan untuk menerima dana hibah.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021