Bagi Jendi, Paralimpiade Tokyo akan menjadi penampilan keduanya di pesta olahraga terbesar di dunia untuk atlet disabilitas tersebut. Debut Jendi terjadi di Paralimpiade Rio de Janeiro, Brazil pada 2016.
Kala itu, ia turun di nomor 100m gaya punggung putra S9. Namun sayang, hasilnya kurang memuaskan. Jendi gagal melaju ke final setelah berada di urutan keenam saat berlomba di heat dua dengan catatan waktu 1 menit 8,28 detik.
Jendi akan kembali tampil pada nomor yang sama di Paralimpiade Tokyo 2020. Dia dijadwalkan tampil di Tokyo Aquatics Centre pada 30 Agustus 2021.
Baca juga: Tiga perenang paralimpiade nasional berlaga di Italia
Peraih medali emas Asian Para Games 2018 Jakarta itu bertekad untuk memperbaiki pencapaiannya.
"Harapannya semoga bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia," kata Jendi dalam keterangan resmi NPC Indonesia, Senin.
"Kita sudah pelatnas hampir satu tahun, yang paling tidak bisa memberikan penampilan yang terbaik dari hasil latihan selama ini di Tokyo nanti," tambahnya.
Jendi sejauh ini telah melakukan serangkaian persiapan. Perenang kelahiran Sumatera Selatan itu pun mengaku sudah siap, baik secara fisik maupun mental.
"Untuk persiapannya sendiri, ya, sudah seratus persen siap, baik secara fisik maupun mental. Kalau perasaan sendiri agak deg-degan, karena tampil di ajang sebesar Paralimpiade tentu terasa sangat spesial," ujar Jendi.
"Selain itu, sekarang lagi pandemi, jadi agak waspada juga sama kesehatan. Yang terpenting harus jaga kesehatan sebelum berangkat ke Tokyo,” tuturnya.
Baca juga: Perenang Syuci Indriani bertekad perbaiki capaian di Tokyo
Baca juga: Profil atlet Paralimpiade: Syuci Indriani, tunagrahita penuh talenta
Menurut dia, banyaknya kejuaraan yang batal karena pandemi COVID-19 membuatnya sulit memantau kekuatan lawan.
Namun di sisi lain, Jendi mengakui penundaan Paralimpiade selama satu tahun menjadi berkah tersediri.
Pada 2020, Jendi masih belum bisa dipastikan lolos ke Tokyo karena limit waktunya belum masuk. Limit waktu untuk bisa lolos ke Paralimpiade Tokyo 2020 adalah 1 menit 06 detik.
Beruntung saat tampil di single event World Series di Italia pada Juni lalu, pria kelahiran 10 Juni 1991 itu mencatatkan waktu 1 menit 05 detik.
"Doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia untuk tim Indonesia di Paralimpiade sangat berarti. Semoga target yang sudah ditetapkan bisa tercapai,” pungkas Jendi.
Baca juga: Jendi Pangabean kejar limit Paralympics Tokyo
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021