Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan hal itu saat memberikan pengarahan pada pelatihan petani dan penyuluh, yang diselenggarakan dalam 18 gelombang secara virtual, yang dikutip dari pernyataan tertulis Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) di Bogor, Senin.
Pelatihan petani dan penyuluh pertanian diikuti sekitar 1.200 peserta dari 73 Balai Penyuluh Pertanian di Provinsi Maluku dan Maluku Utara, melalui layanan zoom meeting dan sekitar 300 peserta melalui yotube live
Menurut Syahrul Yasin Limpo, petani dan penyuluh pertanian sebagai penggerak utama sektor pertanian perlu memiliki pengetahuan pemanfaatan teknologi modern serta pemupukan secara berimbang, untuk optimalisasi hasil pertanian.
Polbangtan Bogor menjadi salah satu UPT penyelenggara Pelatihan Petani dan Penyuluh Gelombang X, yang diikuti para petani dan penyuluh pertanian.
Hasil pertanian dapat optimal jika semua akses dan daya dukungnya dipenuhi seperti, adanya lahan yang baik, irigasi baik, varietas padi baik, adanya teknologi mekanisasi, serta didukung kebijakan pemerintah yakni modal dari perbankan. "Semua hal tersebut dapat terjadi jika petaninya memiliki kualitas tinggi," katanya.
Pertanian sebagai sumber bahan pangan dan lapangan kerja, terus dibutuhkan sampai kapan pun dan dalam kondisi apapun. "Pertanian juga menghadirkan aspek sosial gotong-royong dalam bekerja," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan pelatihan yang diberikan kepada petani dan penyuluh pertanian, sasarannya untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) pertanian menjadi petani dan penyuluh berkualitas.
"Untuk mencapai target produktivitas tinggi harus didukung dengan SDM pertanian berkualitas, terutama dalam menghadapi inovasi dan teknologi yang semakin berkembang," katanya.
Aspek lainnya untuk meningkatkan produktivitas, kata dia, adalah faktor kesuburan tanah, yang dapat dilakukan melalui pemupukan secara tepat. "Pemupukan berimbang berperan penting dalam upaya meningkatkan hasil panen," katanya.
Menurut Dedie, rekomendasi pemupukan harus dibuat lebih rasional dan berimbang berdasarkan kemampuan tanah menyediakan hara dan kebutuhan tanaman terhadap unsur hara, sehingga penggunaan pupuk bisa efisien dan tidak berdampak merusak lingkungan.
Baca juga: Mentan sebut penyuluh sebagai "Kopassusnya" Kementerian Pertanian
Baca juga: Penyuluh pertanian dinilai elemen penting tingkatkan ketahanan pangan
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021