Bangga Buatan Indonesia ini memiliki target mendigitalisasi 30 juta pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) sebelum tahun 2023
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyatakan akan melanjutkan dan mempercepat program akselerasi digital bagi pelaku ekonomi kreatif.
Dia menjelaskan digitalisasi pelaku ekonomi kreatif harus didukung dengan pelaksanaan program konkret, di antaranya “Bangga Buatan Indonesia” yang dilaksanakan secara kolaboratif oleh kementerian dan lembaga terkait.
“Bangga Buatan Indonesia ini memiliki target mendigitalisasi 30 juta pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) sebelum tahun 2023,” katanya dalam keterangan pers di Jakarta, Senin.
Sandiaga mengatakan pihaknya akan mendorong para pelaku ekraf untuk memanfaatkan platform digital dalam melakukan kegiatan perniagaan. Mulai dari mulai dari promosi, distribusi, hingga transaksi produk.
Lebih lanjut, dia menerangkan bahwa para pelaku pariwisata dan ekraf dapat menjadi pandemic winner dengan tetap bertahan dan menciptakan peluang kerja bagi masyarakat, terutama yang berhubungan dengan transformasi menuju digitalisasi.
Selain itu, sebutnya, pemerintah juga memiliki program “Beli Kreatif Lokal” yang telah dilaksanakan pada Februari hingga Juni 2021 di kawasan destinasi super prioritas Danau Toba dengan tajuk “#BeliKreatifDanauToba” dan akan diberlangsungkan di berbagai daerah lainnya.
“Program ini berhasil meningkatkan penjualan UMKM yang berpartisipasi hingga tiga kali lipat dan meningkatkan digitalisasi hingga 170 persen,” kata Sandiaga.
Pernyataan Menparekraf merupakan respons atas arahan Presiden Joko Widodo saat penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2022 dan Nota Keuangan pada Rapat Paripurna DPR-RI Tahun Sidang 2021-2022, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Senin (16/8).
Presiden menilai, pandemi COVID-19 yang menerpa sejak awal 2020 sudah menjadi salah satu faktor yang mengakselerasi digitalisasi pelaku UMKM, khususnya di sektor ekraf.
Adanya pandemi COVID-19, kata dia, memaksa terjadinya perubahan di segala lini kehidupan masyarakat Indonesia. Salah satunya pemanfaatan platform digital sebagai bentuk inovasi dalam mendistribusikan serta mempromosikan produk-produk para pelaku ekraf.
“Digitalisasi UMKM yang masuk ke platform digital jumlahnya terus bertambah. Sampai Agustus ini, sudah lebih dari 14 juta UMKM atau 22 persen dari total UMKM yang sudah bergabung dengan aplikasi e-commerce,” kata Presiden.
Partisipasi UMKM dalam ekonomi digital dikatakan merupakan hal yang sangat penting, karena potensi ekonomi digital di Indonesia yang sangat besar. Sehingga, akan mempermudah UMKM masuk ke rantai pasok global.
Pada 2020, nilai transaksi perdagangan digital Indonesia mencapai lebih dari Rp253 triliun dan diperkirakan akan meningkat menjadi Rp330,7 triliun pada 2021.
Baca juga: Sandiaga: Pandemi eranya musisi berkolaborasi dan berinovasi
Baca juga: Sandiaga Uno dorong pelaku ekraf manfaatkan platform digital
Baca juga: Sandiaga optimistis 30 juta UMKM bakal masuk ekosistem digital di 2023
Baca juga: Menparekraf: Perempuan dominasi sektor ekonomi kreatif di Indonesia
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021