Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memiliki strategi mewujudkan Kota Pahlawan, Jawa Timur, masuk zona kuning COVID-19 dalam waktu satu bulan.Itulah kekuatan gotong-royong kita yang membuat Surabaya segera menjadi zona oranye dan berjalan ke hijau
"Kesejahteraan umat adalah tujuan utama kami maupun Forkopimda," kata Wali Kota Eri usai Upacara HUT Ke-76 RI di Balai Kota Surabaya, Selasa.
Orang nomor satu di lingkungan Pemkot Surabaya ini membeberkan beberapa strateginya, di antaranya yakni mulai dari peningkatan 3T (Tracing, Testing dan Treatment), kemudian menekan angka pasien yang terpapar termasuk yang meninggal dunia akibat COVID-19.
Baca juga: Wali Kota: HUT ke-76 RI di Surabaya jadi penyemangat lawan COVID-19
"Insya Allah hari ini dari 3 ribu yang melakukan isolasi, kemarin yang baru ada 50 orang yang masuk isolasi terpadu. Itulah kekuatan gotong-royong kita yang membuat Surabaya segera menjadi zona oranye dan berjalan ke kuning dan zona hijau," ujarnya.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini juga menjelaskan, ketika kondisi Surabaya sudah semakin baik, maka perekonomian pun akan bergerak demi kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, Eri sebelumnya juga menjelaskan upaya Pemkot Surabaya menggelar vaksinasi COVID-19 secara massal di sejumlah lokasi dalam rangka menuju kekebalan kelompok.
Baca juga: Ketua DPRD Surabaya: HUT ke-76 RI tantangan baru merdeka dari pandemi
Perjalanan vaksinasi di Kota Pahlawan, lanjut dia, mulai dari vaksinasi khusus tenaga kesehatan (nakes), lanjut usia (lansia), lalu menyasar di berbagai kalangan, pelaksanaan vaksinasi massal di Gelora 10 November hingga serbuan vaksinasi yang dihelat di puluhan lokasi secara serentak.
"Yang terbaru, kemarin (16/8) pemkot bersama dengan Polrestabes Surabaya meluncurkan Mobil Respons Cepat Vaksinasi Keliling Polrestabes Surabaya," ujarnya.
Eri mengatakan saat ini Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) telah menjadi satu bagian dalam upaya percepatan vaksinasi COVID-19. Alhasil, dari gotong-royong itu, dalam sehari Surabaya pernah mencapai 50 ribu orang yang mendapatkan vaksin.
Baca juga: Sekolah di Surabaya dilarang pungut biaya pelajar keluarga miskin
"Itu bisa dilakukan karena kami tidak sendirian. Ini merupakan hasil kerja keras dan kehebatan warga. Bukan hanya pemerintah atau wali kotanya saja," katanya.
Tak hanya itu, percepatan vaksinasi ini terus digencarkan berkat dukungan masyarakat Kota Surabaya melalui Program Surabaya Memanggil.
Bahkan, dari program yang diinisiasinya itu, Wali Kota Eri takjub melihat respons yang dinilainya luar biasa. Menurutnya, ada sekitar dua ribu relawan yang bergabung. Selain itu warga dan seluruh stakeholder pun juga ikut membantu dalam bentuk bantuan yang tak henti mengalir sampai saat ini.
"Beberapa waktu lalu, ada pengusaha yang memberikan dana senilai Rp2 miliar," katanya.
Baca juga: Penyaluran BST Tahap 14-15 di Surabaya capai 96 persen
Baca juga: Data penerima bansos di Surabaya bisa dicek melalui laman Dinsos
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021