Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan peran penting petani dalam pembangunan nasional dan bahkan menyebutnya sebagai pahlawan bagi pangan bangsa Indonesia.Petani adalah pahlawan bagi pangan bangsa. Tidak boleh sedikit pun pemerintah mengecewakan mereka
“Petani adalah pahlawan bagi pangan bangsa. Tidak boleh sedikit pun pemerintah mengecewakan mereka," kata Syahrul pada keterangan pers kegiatan Tasyakuran Kementerian Pertanian (Kementan) Dalam Rangka HUT Ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia, Selasa.
Syahrul menyebutkan Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) sebagai indikator kesejahteraan petani saat ini terus meningkat. Pada Juli lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat NTP mencapai 103,48, sementara NTUP sebesar 103,77.
“Dua tahun terakhir, NTP bertahan di kisaran 100 – 103. Ini harus kita pertahankan dan tingkatkan,” kata Syahrul.
Petani, menurut Syahrul, memiliki peran penting pada besarnya kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian nasional, terutama di tengah pandemi COVID-19 saat ini.
“Di saat semua sektor terpuruk, sektor pertanian memberi peran positif bagi negara. Ini sangat membanggakan dan berkat kerja keras semua pihak, terutama petani di lapangan,” ungkap Syahrul.
BPS menyebutkan pada triwulan II-2021, sektor pertanian mengalami pertumbuhan tertinggi secara kwartalan (q toq) bila dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya. Tercatat, sektor pertanian tumbuh 12,93 persen.
“Sektor pertanian telah membuktikan mampu menjaga bangsa dan negara, dengan terus memberikan pangan yang cukup, tidak ada gejolak harga, dan berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi nasional,” kata Syahrul.
Syahrul pun menyampaikan secara khusus apresiasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap insan pertanian yang turut mendongkrak kinerja ekspor pertanian.
“Kinerja ekspor pertanian mendapat apesiasi dari Presiden Jokowi atas kontribusinya bagi negara,” ujar Syahrul.
Kegiatan Merdeka Ekspor yang diselenggarakan pada 14 Agustus lalu, lanjut dia, merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan sektor pertanian. Pada kegiatan tersebut, ekspor komoditas pertanian dilepas secara serentak ke 61 negara yang dilakukan dari 17 pintu, baik dari Pelabuhan Laut maupun Bandar Udara.
Volume Merdeka Ekspor tercatat mencapai 627,399 ribu ton dengan nilai mencapai Rp7,29 triliun.
“Kita mampu memberikan Rp7 triliun lebih bagi negara, hanya dalam 7 hari. Ini hal yang spektakuler,” kata Syahrul.
Baca juga: Mentan: Optimalisasi petani dan penyuluh perkuat sektor pertanian
Baca juga: Presiden: Peningkatan ekspor pertanian dorong kesejahteraan petani
Baca juga: Kementan siapkan pelatihan-pendanaan untuk regenerasi petani
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021