"Mereka telah membantu, saling bahu-membantu mengatasi masyarakat saudara-saudara kita yang terpapar COVID-19 di Rumah Sakit Darurat Corona Kemayoran, termasuk yang di Nagrak, Pasar Rumput, dan rumah sakit-rumah sakit TNI Polri," kata Panglima sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Dalam kesempatan itu, Panglima TNI bersama Kapolri Jenderal TNI Listyo Sigit Prabowo, Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito, dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji menyampaikan kebanggaan kepada para tenaga kesehatan karena dedikasi mereka merawat pasien COVID-19 selama pandemi.
Para tenaga kesehatan bersedia meluangkan waktunya dan membantu program vaksinasi ke kampung-kampung sampai pesisir pantai, ujar Panglima.
"Mereka membagikan paket obat, paket bantuan sosial, beras dan sembako, termasuk mendirikan dapur-dapur lapangan," tutur Panglima memuji kerja para tentara dan relawan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran.
Dalam kesempatan itu, Panglima menyampaikan penanggulangan pandemi membutuhkan kerja sama seluruh lembaga dan kelompok masyarakat.
Baca juga: Penurunan jumlah pasien di RSDC Wisma Atlet jadi kado HUT RI
Baca juga: Sebanyak 122.025 pasien COVID-19 di Wisma Atlet sembuh
"Dengan semangat kerja sama TNI, Polri, kementerian, lembaga, Kementerian Kesehatan, BNPB, dan pemerintah daerah, organisasi masyarakat dari berbagai komponen bangsa, saat ini kasus konfirmasi mulai turun," ucap dia menambahkan.
Puncak kasus terkonfirmasi positif tercatat pada 15 Juli 2021 sebanyak 56.757, tetapi pada Senin (16/8), jumlah kasus positif mulai turun jadi 17.384, sebut Panglima.
"Sementara kasus terkonfirmasi di DKI Jakarta pada 12 Juli 2021 sebanyak 14.622 dan pada 16 Agustus 2021 melandai di angka 513. Untuk RSDC Wisma Atlet, puncaknya pada 30 Juli dengan pasien sebanyak 7.167 dan 'BOR' (tingkat keterisian tempat tidur RS, red.) mencapai 97 persen. Saat ini, RSDC sedang merawat 1.503 dan tercatat 'BOR'-nya 19,04 persen,” ujar Panglima menjelaskan.
Meskipun ada penurunan "BOR" sampai 31,8 persen, tingkat kasus positif (positivity rate) masih 15,95 persen. Angka itu harus diwaspadai oleh semua pihak, kata Panglima menegaskan.
"Dari semua yang kita lihat ini adalah bagian dari upaya dan kerja keras para tenaga kesehatan dan non-kesehatan, prajurit TNI dan Polri, BNPB, pemerintah daerah, dan organisasi masyarakat. Itu bentuk bakti negeri dan seluruh rakyat Indonesia selama pandemi COVID-19," ujar Panglima ke para tenaga kesehatan.
Hadi menyampaikan salah satu upaya yang membantu turunnya kasus positif adalah pelacakan (tracing) yang dilakukan secara masif oleh TNI dan Polri serta para relawan.
Tidak hanya itu, anggota TNI dan Polri juga ikut membantu perawatan pasien di tempat-tempat isolasi terpusat dan posko-posko PPKM.
"Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih dan bangga. Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh prajurit TNI, Polri, tenaga kesehatan dan non-kesehatan, BNPB, pemda, dan organisasi kemasyarakatan yang bekerja tanpa mengenal lelah," kata Panglima TNI di RSDC Wisma Atlet Kemayoran.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021