Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Rabu, mengatakan, Surabaya mendapatkan jatah 24 ribu dosis vaksin jenis Moderna sejak dua pekan lalu. Sejak itu pula, vaksinasi kepada para nakes dilakukan secara bertahap.
"Jadi, divaksin bertahap, karena ada KIPI (Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi)-nya, mulai dari panas demam dan juga pusing. Kalau disuntik bareng, bisa sakit semua. Nanti bisa berhenti pelayanan ini. Makanya dilakukan secara bertahap," kata Eri.
Ia juga memastikan bahwa nakes di Kota Surabaya itu sebanyak 49 ribu orang. Namun, lanjut dia, dikarenakan jatah vaksin moderna yang datang baru 24 ribu, maka vaksinasi itu akan terus dilanjutkan dengan bertahap.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita membenarkan bahwa hingga saat ini para nakes yang sudah divaksin Moderna sebanyak 9.194 orang.
"Itu artinya baru 10 persen dari total 49 ribu nakes di Surabaya," kata Febria.
Ia juga mengakui bahwa setelah disuntik Moderna, para nakes itu ada KIPI-nya mulai dari demam, batuk, pusing dan nyeri. "Kalau seperti itu harus dikompres, makanya kita suntiknya bertahap," ujarnya.
Febria menjelaskan bahwa target selesainya 24 ribu vaksin itu pada Agustus 2021. Ia juga berharap vaksin jenis Moderna itu bisa datang kembali supaya semua nakes di Surabaya bisa segera tervaksin semuanya.
"In syaa Allah akhir Agustus sudah rampung," katanya. (*)
Baca juga: Pemprov DKI siapkan 200.060 dosis vaksin moderna untuk umum
Baca juga: Bamsoet: Kawal pendistribusian vaksin Moderna antisipasi penyimpangan
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021