Tim Drone Squad Karhutla yang dibentuk di polres akan diberdayakan maksimal untuk mengawasi kawasan rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sehingga dapat dicegah bencana kabut asap, kata Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol.Supriadi di Palembang, Kamis.
Menurut dia, Tim Drone Squad Karhutla yang ada di 17 satuan wilayah ditugaskan untuk melakukan patroli di kecamatan hingga pelosok desa untuk mencegah terjadinya karhutla.
Baca juga: Polda Sumsel siagakan 700 personel amankan aksi mahasiswa
"Kami berupaya membantu pencegahan karhutla yang berpotensi mengakibatkan bencana kabut asap yang dapat mengganggu berbagai aktivitas dan kesehatan masyarakat di provinsi yang memiliki lahan pertanian, perkebunan, dan kawasan hutan 3,5 juta hektare lebih itu," ujarnya.
Beberapa upaya pencegahan yang telah dilakukan di antaranya mengeluarkan maklumat larangan membakar untuk alasan apa pun pada musim kemarau. Selain itu bersama TNI, jajaran pemerintah daerah, dan instansi terkait melakukan sosialisasi "aplikasi songket".
"Aplikasi songket" merupakan aplikasi pertama yang mengaplikasikan jarak dan rute terdekat menuju titik panas atau titik api berikut dukungan sumber daya air dan posko terdekat di Indonesia.
Baca juga: Polda Sumsel dalami perusahaan terlibat karhutla
"Aplikasi songket" ini digagas Pemprov Sumsel bekerja sama dengan Polda Sumsel, World Resources Institute (WRI) Indonesia, dan Forum DAS Sumsel.
"Aplikasi songket" didukung oleh server yang diberikan oleh WRI Indonesia kepada Pemprov Sumsel, dan "aplikasi songket" ini sudah terintegrasi dengan kamera pengintai (asap digital) bekerja sama dengan Telkom untuk dipasang di tower BTS Telkom seluruh wilayah provinsi ini.
Dengan pemanfaatan teknologi dan penegakan hukum bagi pelanggar maklumat tersebut, katanya, diharapkan karhutla yang biasa terjadi pada setiap musim kemarau dapat diminimalkan.
Baca juga: Karhutla landa di Muara Medak Musi Banyuasin
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021