• Beranda
  • Berita
  • G7 desak masyarakat internasional atasi krisis Afghanistan

G7 desak masyarakat internasional atasi krisis Afghanistan

20 Agustus 2021 10:18 WIB
G7 desak masyarakat internasional atasi krisis Afghanistan
Arsip Foto - Dari kiri ke kanan, Perdana Menteri Australia Scott Morrison, Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Presiden AS Joe Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron menghadiri sesi kerja selama KTT G7 di Carbis Bay , Cornwall, Inggris, Sabtu (12/6/2021). ANTARA FOTO/Brendan Smialowski/Pool via REUTERS/rwa.

Krisis di Afghanistan membutuhkan tanggapan internasional seperti keterlibatan intensif pada masalah kritis yang dihadapi Afghanistan

Menteri luar negeri kelompok negara G7 pada Kamis (19/8) mendesak masyarakat internasional agar bersatu mengatasi krisis di Afghanistan untuk mencegah eskalasi, kata Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab melalui pernyataan.

Kelompok Taliban berhasil mengambil alih kekuasaan selama akhir pekan dalam pergolakan yang menyebabkan ribuan warga sipil dan sekutu militer Afghanistan melarikan diri mencari perlindungan. Banyak orang yang takut akan terulangnya penafsiran hukum Islam yang diterapkan selama pemerintah Taliban sebelumnya, yang berakhir sejak 20 tahun lalu.

"Menteri G7 meminta masyarakat internasional agar bersama-sama berbagi misi untuk mencegah krisis di Afghanistan meningkat," tulis pernyataan Raab usai pertemuan G7.

Inggris saat ini memegang rotasi kepemimpinan G7, yang juga mencakup Amerika Serikat, Italia, Prancis, Jerman, Jepang dan Kanada.

Baca juga: Panglima Inggris: Taliban sekarang mungkin berbeda

"Krisis di Afghanistan membutuhkan tanggapan internasional seperti keterlibatan intensif pada masalah kritis yang dihadapi Afghanistan dan kawasan: dengan rakyat Afghanistan yang paling terdampak, pihak bertikai, Dewan Keamanan PBB, G7, donor internasional dan dengan tetangga regional Afghanistan," tulisnya.

Inggris pada Rabu mengatakan akan menggandakan bantuan kemanusiaan dan pembangunan ke Afghanistan menjadi 286 juta pounds (sekitar Rp5,63 triliun) tahun ini.

Secara terpisah, Raab pada Kamis malam menuturkan bahwa Inggris dan Turki sedang melakukan koordinasi di Afghanistan untuk memastikan evakuasi masih berlangsung secara aman.

Baca juga: Inggris tak akan kembali ke Afghanistan perangi Taliban

Raab berterima kasih kepada Turki atas komitmennya mengamankan bandara kabul bersama pasukan Inggris.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi melalui panggilan telepon kepada Raab mengatakan bahwa dunia harusnya memberi petunjuk dan mendukung Afghanistan saat mereka menuju pemerintahan baru dan bukannya malah memberikan lebih banyak tekanan padanya.

Sumber: Reuters

Baca juga: Taliban dukung rencana evakuasi Inggris

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021