Peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 ini unggul 6-2, 6-3 setelah bertanding selama satu jam 13 menit dengan mudah.
"Ini adalah lapangan tercepat yang pernah saya mainkan sepanjang tahun. Di pertandingan pertama saya sedikit kesulitan dengan ritme dan tempo, tapi hari ini saya merasa sangat nyaman," kata Zverev kepada ATP Tour, Jumat.
Kondisi lapangan disebut sangat membantu permainannya sehingga setiap pukulan selalu berakhir sesuai keinginan petenis peringkat lima ATP asal Jerman itu.
Dengan posturnya yang jangkung, ia membutuhkan pantulan bola yang lebar untuk memudahkannya mengendalikan pukulan. Lapangan keras yang menjadi arena Cincinnati Masters menyebabkan pantulan bola lebih keras dan lebih jauh dari lapangan lain, sehingga sangat menyenangkan bagi Zverev untuk bermain.
"Bagi saya ini lebih tentang seberapa tinggi bola memantul, bukan kecepatan lapangan. Itu sebabnya saya berusaha dan berjuang lebih keras di lapangan rumput, karena di sana agak menyulitkan untuk mengontrol bola," katanya menjelaskan.
Di babak delapan besar, Zverev akan menghadapi petenis peringkat 11 dunia Casper Ruud. Petenis Norwegia ini lolos ke perempat final setelah mengalahkan Diego Schwartzman 6-4, 6-3.
Ruud mencapai perempat final ajang Masters 1000 keduanya dalam pekan ini setelah Canadian Masters 2021 di Toronto.
Baca juga: Medvedev bermain dominan atasi Dimitrov di 16 besar Cincinnati
Baca juga: Simona Halep mundur dari Cincinnati karena cedera
Baca juga: Dominic Thiem bakal lewatkan turnamen sisa musim 2021 karena cedera
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021