Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto memimpin acara unboxing pemenang lomba Festival Pahlawan Desa yang memperebutkan Piala Megawati Soekarnoputri.
Acara unboxing yang ditayangkan secara virtual melalui akun Youtube @bknp pdi perjuangan, Jumat, merupakan bagian dari rangkaian acara Bulan Bung Karno yang digelar PDIP sejak Juni lalu.
Acara turut disaksikan secara daring oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, serta Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo dan Puan Maharani.
Baca juga: Megawati minta kader partai jangan hanya berada di zona nyaman
Dalam sambutannya, Hasto mengatakan pihaknya mengapresiasi kegiatan Badan Nasional Kebudayaan Pusat (BKNP) PDIP, yang menunjukkan spirit berkepribadian dalam kebudayaan yang dijabarkan dengan baik. Dan Festival Pahlawan Desa merupakan bagian dari kegiatan tersebut.
"Di sini ditampilkan tokoh dan pahlawan desa melalui festival ini, demi mampu menggerakkan semangat dan orientasi simpatisan dan kader PDI Perjuangan, menjadikan desa sebagai pusat orientasi perjuangan kepartaian kita," kata Hasto dalam siaran persnya.
Bagi PDIP, lanjut dia, desa bukan hanya basis perjuangan dan benteng kebangsaan, tetapi juga harus menjadi pusat kemajuan dan perkembangan bangsa. Sehingga desa harus menjadi tujuan pertama mewujudkan cita-cita kemakmuran bangsa.
Lewat festival, PDIP ingin mengangkat dan membangun keteladanan, sehingga diharapkan mampu mendorong desa lain untuk memajukan Indonesia Raya dari desa.
"Kader, anggota, dan simpatisan PDI Perjuangan, mari turun ke bawah, wajib tinggal di desa dan menjadi inspirator bagi Indonesia Raya. Angkat pariwisata, kuliner, agar terasa hidup. Selamat kepada para juara semoga menjadi inspirasi," kata Hasto.
Kepala BNKP PDIP, Aria Bima, mengatakan, di tengah disrupsi komunikasi saat ini, pihaknya ingin menyebarkan hal yang membangkitkan semangat dan energi positif melalui video pendek. Sehingga narasi di media sosial memiliki energi positif dari video yang diperlombakan.
"Kegiatan ini mengapresiasi dan mengangkat kisah-kisah di desa-desa, di kampung, atau dusun, yang telah mengabdikan diri dengan ketulusan dan keikhlasan dari karyanya yang bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya," tutur Bima.
Baca juga: Hasto ajak rakyat Indonesia bangun kemandirian sektor kesehatan
Bima menjelaskan lima desain piala untuk lima pemenang utama merupakan pilihan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Sebelum diumumkan, panitia memutarkan video-video nominasi untuk kategori pemenang utama Piala Megawati "Kawal Pancasila dari Desa" yang dibagi dalam lima kelompok. Dewan Juri yang dikomandani Daniel Rudi Haryanto dan Ryan Sebastian pun memberikan penjelasan singkat terhadap karya-karya pemenang.
Untuk kategori kelompok 1, pemenang utamanya video pendek berjudul Nyusuk Abah Harun, karya Edi Martoyo, Jawa Barat.
Acara unboxing yang ditayangkan secara virtual melalui akun Youtube @bknp pdi perjuangan, Jumat, merupakan bagian dari rangkaian acara Bulan Bung Karno yang digelar PDIP sejak Juni lalu.
Acara turut disaksikan secara daring oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, serta Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo dan Puan Maharani.
Baca juga: Megawati minta kader partai jangan hanya berada di zona nyaman
Dalam sambutannya, Hasto mengatakan pihaknya mengapresiasi kegiatan Badan Nasional Kebudayaan Pusat (BKNP) PDIP, yang menunjukkan spirit berkepribadian dalam kebudayaan yang dijabarkan dengan baik. Dan Festival Pahlawan Desa merupakan bagian dari kegiatan tersebut.
"Di sini ditampilkan tokoh dan pahlawan desa melalui festival ini, demi mampu menggerakkan semangat dan orientasi simpatisan dan kader PDI Perjuangan, menjadikan desa sebagai pusat orientasi perjuangan kepartaian kita," kata Hasto dalam siaran persnya.
Bagi PDIP, lanjut dia, desa bukan hanya basis perjuangan dan benteng kebangsaan, tetapi juga harus menjadi pusat kemajuan dan perkembangan bangsa. Sehingga desa harus menjadi tujuan pertama mewujudkan cita-cita kemakmuran bangsa.
Lewat festival, PDIP ingin mengangkat dan membangun keteladanan, sehingga diharapkan mampu mendorong desa lain untuk memajukan Indonesia Raya dari desa.
"Kader, anggota, dan simpatisan PDI Perjuangan, mari turun ke bawah, wajib tinggal di desa dan menjadi inspirator bagi Indonesia Raya. Angkat pariwisata, kuliner, agar terasa hidup. Selamat kepada para juara semoga menjadi inspirasi," kata Hasto.
Kepala BNKP PDIP, Aria Bima, mengatakan, di tengah disrupsi komunikasi saat ini, pihaknya ingin menyebarkan hal yang membangkitkan semangat dan energi positif melalui video pendek. Sehingga narasi di media sosial memiliki energi positif dari video yang diperlombakan.
"Kegiatan ini mengapresiasi dan mengangkat kisah-kisah di desa-desa, di kampung, atau dusun, yang telah mengabdikan diri dengan ketulusan dan keikhlasan dari karyanya yang bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya," tutur Bima.
Baca juga: Hasto ajak rakyat Indonesia bangun kemandirian sektor kesehatan
Bima menjelaskan lima desain piala untuk lima pemenang utama merupakan pilihan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Sebelum diumumkan, panitia memutarkan video-video nominasi untuk kategori pemenang utama Piala Megawati "Kawal Pancasila dari Desa" yang dibagi dalam lima kelompok. Dewan Juri yang dikomandani Daniel Rudi Haryanto dan Ryan Sebastian pun memberikan penjelasan singkat terhadap karya-karya pemenang.
Untuk kategori kelompok 1, pemenang utamanya video pendek berjudul Nyusuk Abah Harun, karya Edi Martoyo, Jawa Barat.
Dalam video dijelaskan sosok Abah Harun merupakan pahlawan di bukit dan jadikan tempat aliran air untuk persawahan dan warga desa padahal dia sendiri tidak memiliki sepetak sawah. Tapi lelaki berusia 96 tahun mendedikasikan diri bagi warga sekitarnya dengan harapan sebagai pengabdian dan ibadah.
Untuk kategori kelompok 2, pemenang utamanya video pendek berjudul Pendayung Sampah, karya Agus Darmawan, Jambi.
Video tentang Leni Haini, seorang atlet yang menjadi pendayung sampah untuk masyarakat dan lingkungannya. Kekuatan videonya mampu menggambarkan sosok perempuan yang kuat dan luar biasa yang peduli lingkungan meski dia seorang atlet.
Untuk kategori kelompok 3, pemenang utamanya video pendek berjudul Pahlawan Desa (Mbah Hendri) karya Arya Nugraha, Kalimantan Timur.
Video mengenai sosok Mbah Hendri menjaga lingkungan. Dia digambarkan tidak hanya merawat hutan tapi juga menanam untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Untuk kategori kelompok 4, pemenang utamanya video pendek berjudul Dia adalah Umi, karya Joni Saputra, Sumatera Barat.
Video menggambarkan sosok Umi yang sudah sepuh memiliki kepedulian terhadap kaum miskin dan difabel di Nagari Pandam Gadang, Sumatera Barat.
Untuk kategori kelompok 5, pemenang utamanya video pendek berjudul Sang Pahlawan Lingkungan, karya Krisna Choirudin, Jawa Timur. Dua sosok diceritakan dalam video ini mengenai kiprah Tosan dan Salim Kancil yang menginspirasi secara global.
Untuk kategori kelompok 2, pemenang utamanya video pendek berjudul Pendayung Sampah, karya Agus Darmawan, Jambi.
Video tentang Leni Haini, seorang atlet yang menjadi pendayung sampah untuk masyarakat dan lingkungannya. Kekuatan videonya mampu menggambarkan sosok perempuan yang kuat dan luar biasa yang peduli lingkungan meski dia seorang atlet.
Untuk kategori kelompok 3, pemenang utamanya video pendek berjudul Pahlawan Desa (Mbah Hendri) karya Arya Nugraha, Kalimantan Timur.
Video mengenai sosok Mbah Hendri menjaga lingkungan. Dia digambarkan tidak hanya merawat hutan tapi juga menanam untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Untuk kategori kelompok 4, pemenang utamanya video pendek berjudul Dia adalah Umi, karya Joni Saputra, Sumatera Barat.
Video menggambarkan sosok Umi yang sudah sepuh memiliki kepedulian terhadap kaum miskin dan difabel di Nagari Pandam Gadang, Sumatera Barat.
Untuk kategori kelompok 5, pemenang utamanya video pendek berjudul Sang Pahlawan Lingkungan, karya Krisna Choirudin, Jawa Timur. Dua sosok diceritakan dalam video ini mengenai kiprah Tosan dan Salim Kancil yang menginspirasi secara global.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021