• Beranda
  • Berita
  • Kasus positif COVID-19 di Aceh bertambah 459, terbanyak di Banda Aceh

Kasus positif COVID-19 di Aceh bertambah 459, terbanyak di Banda Aceh

20 Agustus 2021 22:02 WIB
Kasus positif COVID-19 di Aceh bertambah 459, terbanyak di Banda Aceh
Ilustrasi - Petugas pengisian ulang membongkar muat tabung oksigen untuk kebutuhan medis di Banda Aceh, Aceh, Rabu (18/8/2021). Persediaan oksigen untuk kebutuhan medis di Provinsi Aceh masih terpenuhi meski terjadi peningkatan permintaan di seluruh rumah sakit daerah akibat penambahan pasien terpapar COVID-19. ANTARA FOTO /Irwansyah Putra/foc/pri.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Aceh menyebutkan terjadi penambahan 459 warga provinsi itu yang positif per Jumat ini, dan paling banyak warga Kota Banda Aceh.

“Penambahan kasus harian kali ini lebih tinggi daripada hari-hari sebelumnya dan kasus positif baru ditemukan di semua kabupaten/kota meski distribusinya tidak merata,” kata Juru Bicara COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Jumat.

Ia menjelaskan penambahan penderita baru yang mencapai ratusan orang itu meliputi warga Banda Aceh 123 orang, Aceh Besar 46 orang, Bireuen 40 orang, Pidie 34 orang, Aceh Tamiang 25 orang, Pidie Jaya 22 orang, Aceh Selatan 21 orang, Aceh Tengah 20, warga Aceh Utara dan Lhokseumawe 17 orang.

Kemudian, warga Nagan Raya 16 orang, Aceh Barat 15 orang, dan Langsa 12 orang, warga Aceh Timur 11 orang, Aceh Singkil 10 orang, Aceh Jaya sembilan orang, warga Bener Meriah dan Sabang masing-masing tujuh orang, warga Simeulue empat orang, serta Aceh Tenggara dua orang dan satu orang warga Subulussalam.

Baca juga: Rapel tiga tahun, 9.715 guru madrasah Aceh terima tunjangan kinerja

Baca juga: Zona merah, sekolah di Aceh Besar-Banda Aceh harus seluruhnya daring


Jubir yang akrab disapa SAG itu menjelaskan kasus-kasus baru itu ditemukan di semua kabupaten/kota. Meski distribusinya tidak merata, namun perlu mendapat perhatian semua pihak.

"Setiap satu kasus baru COVID-19 terdapat sejumlah kontak erat yang mesti ditelusuri (tracing) oleh petugas kesehatan. Semakin cepat mereka ditemukan semakin pendek rantai penularan virus corona dalam masyarakat," katanya.

Proses penelusuran itu juga membutuhkan dukungan penuh Satgas COVID-19 gampong dan tokoh masyarakat setempat. Kepala desa dan tokoh masyarakat seyogyanya membangun kesadaran warga yang kontak erat untuk melaporkan diri kepada petugas kesehatan.

"Kesadaran melapor itu penting untuk melindungi keluarganya dan warga sedesa. Jangan gara-gara satu-dua orang yang terinfeksi tapi bersembunyi, warga satu desa akan menanggung risiko tertular virus corona,” katanya.

Selain itu, pasien COVID-19 yang sembuh juga bertambah 244 orang per hari ini, meliputi warga Pidie 141 orang, Aceh Tengah 28 orang, Banda Aceh 22 orang, Aceh Besar 21 orang, dan warga Langsa 12 orang. Warga Pidie Jaya enam orang, Aceh Utara dan Sabang lima orang, Gayo Lues tiga orang dan Lhokseumawe satu orang.

"Hari ini pasien yang dilaporkan meninggal dunia juga bertambah 22 orang, meliputi warga Pidie enam orang, Langsa lima orang, Aceh Tamiang empat orang, Aceh Besar tiga orang, Lhokseumawe dua orang serta Aceh Utara dan Aceh Tengah satu orang," katanya.

Secara akumulatif kasus COVID-19 di Aceh telah mencapai 29.361 orang, di antaranya pasien yang sedang dirawat 6.112 orang, pasien telah sembuh mencapai 22.003 orang dan kasus meninggal dunia sebanyak 1.246 orang.*

Baca juga: Pansus DPR Aceh temukan wastafel dibiayai APBA tidak berfungsi

Baca juga: Polisi bubarkan demonstrasi mahasiswa Aceh PPKM tingkat IV

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021