Rublev mencetak kemenangan setelah empat kali usaha yang berujung kegagalan pada pertemuan sebelumnya, mencatatkan skor 2-6, 6-3, 6-3 dalam pertandingan berdurasi dua jam dan 22 menit ini.
"Poinnya sangat ketat. Pertandingan tadi sangat intens, begitu banyak reli panjang, butuh ketangguhan tinggi. Sangat mirip dengan pertandingan catur," kata Rublev, seperti dilansir ATP Tour di laman resminya.
Baca juga: Medvedev tiba di semifinal kedua ATP Masters 2021 di Cincinnati
Baca juga: Zverev bermain nyaman atasi Pella menuju perempat final Cincinnati
Hasil positif itu tidak hanya mengantarkannya pada babak final turnamen ATP Masters 1000 untuk kedua kalinya, tapi juga meningkatkan kepercayaan dirinya atas unggulan teratas Medvedev.
Bagi petenis peringkat tujuh itu, Medvedev adalah petenis yang sulit didikte dalam pertandingan. Butuh kemampuan lebih agar taktik seorang pemain bisa mengoreksi permainan Medvedev.
"Medvedev adalah salah satu petenis yang tidak akan memberi kesempatan menyerang. Saya harus punya kekuatan yang cukup dan memilih momen yang tepat. Ini memberi saya lebih banyak kepercayaan diri bahwa saya bisa bersaing dengannya," Rublev mengungkapkan.
Petenis berusia 23 tahun itu mencapai final Masters 1000 pertamanya di Monte-Carlo pada April dan akan menghadapi unggulan ketiga Alexander Zverev atau finalis Roland Garros Stefanos Tsitsipas dalam partai puncak pada Minggu.
Baca juga: Barty atasi Krejcikova menuju semifinal Cincinnati Masters
Baca juga: Dominic Thiem bakal lewatkan turnamen sisa musim 2021 karena cedera
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021