• Beranda
  • Berita
  • Panel pandemi Australia dukung pembukaan di tengah lonjakan Delta

Panel pandemi Australia dukung pembukaan di tengah lonjakan Delta

24 Agustus 2021 09:31 WIB
Panel pandemi Australia dukung  pembukaan di tengah lonjakan Delta
Seorang warga berjalan dengan anjingnya melewati jalanan kota yang sepi, selama pemberlakuan penguncian untuk menekan penyebaran virus corona (COVID-19), di Sydney, Australia, Senin (23/8/2021). REUTERS/Loren Elliott/HP/djo
Australia dapat melanjutkan rencana pembukaan kembali ketika negara itu mencapai tingkat vaksinasi 70 -80 persen, kata lembaga penasihat pemodelan pandemi pemerintah.

Rencana itu bisa direalisasikan bahkan ketika beberapa negara bagian mengisyaratkan mereka mungkin tidak melonggarkan pembatasan perbatasan jika Sydney gagal mengendalikan wabah Delta-nya.

Doherty Institute yang berbasis di Melbourne mengatakan fokus negara itu harus beralih ke pembatasan jumlah kematian dan rawat inap COVID-19, dari strategi nol kasus saat ini, ketika sedikitnya 70 persen populasi usia di atas 16 tahun negara itu sepenuhnya divaksin.

"Tingkat vaksinasi ini akan mempermudah hidup dengan virus, seperti yang kita lakukan dengan virus lain semacam flu," katanya dalam sebuah pernyataan, Senin (23/8) malam.

"Begitu kita mencapai cakupan vaksin 70%, membuka kemungkinan di angka puluhan atau ratusan kasus secara nasional per hari tak masalah," kata lembaga tersebut.

Saat ini, 30 persen dari populasi orang dewasa Australia telah divaksin lengkap anti COVID-19 sementara 53 persen telah mendapatkan setidaknya satu dosis.

Australia pada Juli meluncurkan rencana empat tahap kembali ke kebebasan yang lebih besar dengan tingkat vaksinasi yang lebih tinggi.

Tetapi, negara bagian Queensland dan Western Australia memperlihatkan bahwa mereka mungkin tidak mematuhi perjanjian itu karena kesepakatan tersebut dibuat saat jumlah kasus di Sydney jauh lebih rendah.

Baca juga: PM Morrison bela strategi lockdown Australia

Perdana Menteri Scott Morrison mengakui kekhawatiran beberapa negara bagian dari wabah Sydney tetapi mengatakan penguncian "selamanya" akan lebih berbahaya dibandingkan dengan kebaikannya bagi negara.

"Tidak masalah apakah itu 30 kasus atau 800 kasus, kesimpulannya sama, dan itulah yang dikatakan Doherty Institute ... kita dapat melakukan ini dengan aman dan kita perlu melakukannya," kata Morrison kepada Nine News, Selasa.

Australia mengalami lebih sedikit  kasus pandemi virus corona daripada banyak negara maju lainnya dengan sekitar 44.600 kasus dan 984 kematian.

Tetapi, gelombang ketiga infeksi dari varian Delta telah menjerumuskan dua kota terbesar, Sydney dan Melbourne, serta Ibu Kota Canberra dalam penguncian selama berminggu-minggu.

Negara Bagian Victoria melaporkan 50 kasus baru yang didapat secara lokal pada Selasa, turun dari 71 sehari sebelumnya.

Dari kasus-kasus baru itu, 39 menular di masyarakat. Jumlah tersebut, kata para pejabat, harus dikembalikan ke nol jika ingin melonggarkan pembatasan.

Sumber: Reuters

 Baca juga: COVID-19 Australia: Sydney diperketat, Canberra akan lockdown

Baca juga: COVID memburuk, Sydney naikkan denda lockdown


 

NSW Australia dilanda cuaca ekstrem dengan rekor curah hujan tertinggi

Pewarta: Mulyo Sunyoto
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021