• Beranda
  • Berita
  • Epidemiolog: Herd immunity tercapai jika efektivitas vaksin 80 persen

Epidemiolog: Herd immunity tercapai jika efektivitas vaksin 80 persen

24 Agustus 2021 11:52 WIB
Epidemiolog: Herd immunity tercapai jika efektivitas vaksin 80 persen
Program Vaksin Merdeka yang digelar di pesantren Al Wasilah, Kembangan, Jakarta Barat, Senin (23/8/2021). ANTARA / HO-Polres Metro Jakarta Barat

Mungkin tidak bisa dihilangkan sama sekali. Tapi kita bisa mempertahankan supaya pelonggaran bisa dilakukan

Epidemiolog dari FKM Universitas Indonesia Pandu Riono menilai kekebalan komunal atau "herd immunity" baru akan tercapai jika efektivitas vaksin di atas 80 persen.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan saat ini Jakarta sudah berada dalam zona hijau dan telah memenuhi kekebalan kelompok, setelah adanya penurunan angka kasus aktif COVID-19 dan seiring dengan meningkatnya cakupan vaksinasi.

Menurut Pandu, program vaksinasi yang tengah digencarkan Pemerintah saat ini bertujuan bukan untuk mewujudkan kekebalan kelompok, melainkan untuk menurunkan angka kematian akibat COVID-19 dan kasus COVID-19 dengan gejala berat.

"Walaupun cakupan vaksinasi sudah 100 persen, tingkat imunitas populasi paling tinggi hanya 60 persen, padahal untuk memberikan perlindungan yang cukup besar harus lebih dari 80 persen," kata Pandu saat dihubungi Antara di Jakarta, Selasa.

Pandu menjelaskan bahwa konsep "herd immunity" khususnya di DKI Jakarta sulit diwujudkan, karena vaksin yang digunakan di Indonesia umumnya hanya memiliki efektivitas 55-60 persen.

Di sisi lain, virus corona terus bermutasi, bahkan varian Delta yang sebelumnya sempat mengganas, disebut-sebut mengurangi efektivitas vaksin yang sudah ada, bahkan vaksin yang memiliki efektivitas tertinggi di dunia, seperti Pfier dan Moderna.

"Sulit untuk mencapai 'herd immunity', tetapi vaksin itu penting karena yang kita kejar adalah menurunkan angka kematian dan angka kasus COVID gejala berat. Vaksin itu mampu mengurangi risiko terkena COVID-19 berat dan mengurangi kematian," kata Pandu.

Untuk menyelesaikan pandemi, Pandu mengatakan bahwa tidak bisa hanya mengandalkan vaksin semata, karena tidak ada satu pun vaksin di dunia yang memiliki efektivitas 100 persen dalam mencegah COVID-19.

Oleh karenanya, Pemerintah harus terus mendorong masyarakat mengurangi risiko penularan virus, dengan menerapkan protokol kesehatan 3M, mengidentifikasi warga terpapar dengan terus melaksanakan 3T (testing, tracing, treatment), serta percepatan vaksinasi.

"Dengan tiga upaya itu, diharapkan pandemi bisa dikendalikan. Mungkin tidak bisa dihilangkan sama sekali. Tapi kita bisa mempertahankan supaya pelonggaran bisa dilakukan," kata Pandu.

#ingatpesanibu
#sudahdivaksintetap3M
#vaksinmelindungikitasemua

Baca juga: Aturan sekolah tatap muka terbatas di DKI Jakarta saat PPKM Level 3
Baca juga: Erick Thohir: Vaksinasi terus digencarkan demi capai "herd immunity"
Baca juga: Wapres harap akhir 2021 tercapai "herd immunity" secara nasional

 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021