Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebutkan sektor pertanian akan menjadi kekuatan Indonesia pada masa depan dengan potensinya yang sangat besar.Kalau kita mau membangun bangsa ini, yang paling siap adalah pertanian
“Kalau kita mau membangun bangsa ini, yang paling siap adalah pertanian. Sumber dayanya sudah ada. Tapi, semuanya harus dikejar lebih cepat," kata Syahrul dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa.
Mentan saat menyampaikan kuliah umum di Kampus Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, Jabar, menyebutkan era digital ini semakin mendorong percepatan pembangunan pertanian Indonesia.
“Kita bisa lihat bahwa hari ini kita semua bisa bertemu di sini dari berbagai tempat secara virtual. Ini menunjukkan bahwa ada perubahan era. Di era ini, pertanian kita bisa lebih baik dibandingkan era-era sebelumnya karena semua sudah terfasilitasi secara digital,” jelasnya.
Syahrul juga meminta generasi milenial untuk meninggalkan pola pikir lama dalam bertani. “Paradigma yang lalu sudah selesai. Kalau kita tidak mengubah cara yang lama, kita akan tertinggal dan mati,” tegas Syahrul.
Untuk sukses di pertanian, Syahrul menyebutkan setidaknya ada sejumlah kriteria yang harus dimiliki oleh petani milenial. Kriteria pertama, petani milenial harus terkoneksi baik dengan alam, manusia, dan juga ilmu pengetahuan.
“Seperti saat kita menggiatkan ekspor, maka kita harus tekoneksi dengan pasar internasional dan berani berinteraksi dengan negara lain,” ujar Syahrul.
Kriteria berikutnya, petani milenial harus mampu berkompetisi sehat. Dalam menciptakan persaingan yang baik, sesama petani tidak boleh saling menjatuhkan. Selain itu, petani milenial juga harus kritis dan memiliki komitmen tinggi.
“Dengan teknologi digital, kita bisa mendapatkan banyak informasi. Kita cukup memiliki kemauan dan semangat,” kata Syahrul.
Untuk itu, Syahrul meminta generasi milenial untuk tidak ragu terjun ke sektor pertanian. Dengan pemanfaatan teknologi digital, bertani menjadi lebih mudah dan efisien.
“Bertani sekarang bisa dengan gadget, robot construction, dan artificial intelligence. Dengan peralatan modern, bertani bisa dilakukan secara otomatis,” terangnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengharapkan para mahasiswa polbangtan bisa menyerap ilmu yang disampaikan oleh Menteri Pertanian.
“Kita harapkan para mahasiswa polbangtan bisa menjadi job creator, yaitu pengusaha petani milenial. Teman-teman harus bisa merekrut orang-orang sekitar untuk bersama-sama berkiprah di sektor pertanian,” ungkap Dedi.
Baca juga: Mentan Syahrul: Petani adalah pahlawan bangsa
Baca juga: Mentan janji akan ekspor komoditas pertanian tiga kali lipat
Baca juga: Mentan: Sektor pertanian tahan pandemi, pertumbuhannya selalu positif
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021