"Kami berharap masyarakat melapor untuk memudahkan petugas melakukan pelacakan dan mengawasi orang yang melakukan kontak erat dengan pasien COVID-19," kata Ketua Satgasus Tracing dan Tracking COVID-19 Provinsi Kepulauan Babel Fajar Supriadi Santosa di Pangkalpinang, Rabu.
Baca juga: Babel fokuskan vaksinasi di zona merah COVID-19
Baca juga: Satgas: 36,90 persen nakes Babel terima vaksin tahap III
Ia menjelaskan saat ini jumlah petugas gabungan yang dikerahkan 2.250 orang berasal dari Bhabinkamtibmas, Bhabinsa, dan BKKBN serta Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Babel. Petugas akan melacak, mendeteksi dan memantau warga berstatus suspek dan melakukan kontak erat dengan pasien COVID-19.
Berdasarkan hasil pelacakan petugas di lapangan, 22.059 orang berstatus suspek, warga kontak erat dengan pasien COVID-19 sebanyak 46.526 orang, kasus probable 33 dan meninggal probable 37 orang tersebar di Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung, dan Belitung Timur.
"Saat ini, kami masih kekurangan sumber daya manusia untuk melacak dan mengawasi kasus suspek serta warga kontak erat dengan pasien, karena kesadaran masyarakat untuk melapor masih kurang," katanya.
Fajar Supriadi Santosa yang juga Kepala BKKBN Provinsi Kepulauan Babel berharap pemerintah kabupaten/kota juga membentuk Satgasus Tracing dan Tracking guna mengoptimalkan pemantauan dan pengawasan orang-orang terinfeksi COVID-19.
Baca juga: Isolasi terpadu COVID-19 Babel dipusatkan di SMKN 2 Tanjung Pandan
Selain itu, diharapkan pemerintah kabupaten/kota, kecamatan dan desa untuk kembali mengaktifkan Kampung Tegep Mandiri untuk memudahkan koordinasi dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona.
"Jumlah Kampung Tegep Mandiri saat ini ada 393, namun yang aktif hanya 231. Oleh karena itu, diharapkan pemerintah kabupaten/kota untuk kembali mengaktifkan kampung tegep mandiri ini," katanya.
Pewarta: Aprionis
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021