Bendahara negara Josh Frydenberg meminta negara-negara bagian dan teritori untuk tetap pada rencana pembukaan nasional empat-tahap yang disepakati bulan lalu.
Sejumlah pihak telah menyarankan penundaan mengingat jumlah kasus harian COVID-19 tetap tinggi di Sydney.
Baca juga: PM Morrison bela strategi lockdown Australia
Para pemimpin negara bagian dan menteri-menterinya seharusnya tidak berharap bantuan ekonomi darurat terus berlanjut seperti sekarang ketika target 70-80 persen itu tercapai, kata Frydenberg kepada Seven News.
Australia tengah bergumul dengan gelombang ketiga wabah virus corona.
Baca juga: Australia evakuasi lebih 50 atlet wanita Afghanistan dan tanggungannya
Lebih dari setengah 25 juta populasi negara itu menjalani penguncian di dua kota terbesar, Sydney dan Melbourne, dan di ibu kota Canberra, di tengah upaya percepatan vaksinasi bagi jutaan penduduknya.
Sekitar 31 persen warga Australia berusia 16 tahun telah divaksin penuh, sementara 54 persen baru disuntik satu dosis.
Berdasarkan rencana pembukaan nasional yang diumumkan Perdana Menteri Scott Morrison bulan lalu, kebebasan yang lebih besar dan hak-hak istimewa akan diberikan kepada mereka yang telah divaksin jika tingkat vaksinasi orang dewasa mencapai 70 persen.
Perbatasan internasional juga akan dibuka kembali secara bertahap jika vaksinasi mencapai 80 persen.
Baca juga: Panel pandemi Australia dukung pembukaan di tengah lonjakan Delta
Sejumlah ekonom memprediksi pembatasan ketat akan mendorong ekonomi senilai 2 triliun dolar Australia (sekitar Rp28.830,1 triliun) ke jurang resesi.
Di Victoria, jumlah kasus baru turun dalam dua hari terakhir, dari 50 ke 45 kasus.
Negara bagian itu tengah mempercepat vaksinasi dengan membolehkan warga berusia 16 tahun ke atas untuk mendaftar mulai Rabu.
Lonjakan pendaftar daring secara tiba-tiba telah melumpuhkan sistem. Banyak pendaftar melampiaskan frustasi mereka di media sosial.
Kasus COVID-19 di Australia masih relatif rendah. Hingga kini totalnya hanya sedikit di atas 45.700 kasus dan 984 kematian.
Sumber: Reuters
Baca juga: Boris Johnson: G7 setujui rencana berurusan dengan Taliban
Baca juga: Taliban minta AS berhenti bantu warga Afghanistan mengungsi
Pewarta: Anton Santoso
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021