"Kami menyambut Anda dengan hangat di Meksiko," kata Wakil Sekretaris Multilateral dan Hak Asasi Manusia di Kementerian Luar Negeri Meksiko Martha Delgado kepada para wanita itu dalam konferensi pers di bandara Mexico City.
Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan pekan lalu ketika Amerika Serikat dan sekutunya menarik pasukan dari negara itu.
Pemerintah AS dan sekutu mereka berlomba dengan waktu untuk mengevakuasi semua warga asing dan warga Afghanistan yang berisiko. Proses evakuasi harus diselesaikan sebelum batas waktu 31 Agustus yang telah disepakati dengan Taliban.
Tim yang terdiri dari perempuan muda --paling kecil berusia 14 tahun-- itu telah digembar-gemborkan akan memenangkan penghargaan internasional untuk robot-robot yang mereka buat. Mereka mulai bekerja pada Maret ketika pandemi COVID-19 melanda Afghanistan.
Taliban telah berjanji untuk memprioritaskan hak-hak perempuan dan pendidikan anak perempuan. Saat berkuasa pada akhir 1990-an, mereka melarang anak perempuan bersekolah dan perempuan bekerja.
Meksiko berjanji untuk membantu perempuan dan anak perempuan Afghanistan.
Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard mengatakan di Twitter pada 18 Agustus bahwa negara itu telah mulai "memproses aplikasi pengungsi pertama warga Afghanistan, terutama para wanita dan gadis yang sudah mengajukan," dengan bantuan Guillermo Puente Ordorica, Duta Besar Meksiko untuk Iran.
Kedatangan mereka dengan selamat di Meksiko pada Selasa merupakan "upaya dan koordinasi internasional yang luas dari sekelompok relawan" yang membantu gadis-gadis itu, kata seorang relawan yang enggan menyebutkan nama karena mengkhawatirkan keselamatan kerabatnya di Afghanistan.
Anggota tim robotika lainnya telah mendarat di Qatar dalam beberapa hari terakhir.
Sumber: Reuters
Baca juga: Demi suarakan nasib perempuan Afghanistan, Angelina Jolie gabung IG
Baca juga: PBB desak Taliban tahan diri, lindungi hak perempuan dan anak
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021