Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Santa Maria Diangkat ke Surga Katedral Jakarta, memberikan inspirasi untuk menciptakan kerukunan antarumat beragama, khususnya antara Islam dan Katolik.
"Saya merasakan terowongan ini punya makna yang dalam; bukan saja hanya sekadar lambang tapi juga memberikan inspirasi terbangunnya kerukunan antarumat," kata Wapres Ma’ruf di Gereja Katolik Katedral Jakarta, Jumat.
Wapres menjajal Terowongan Silaturahmi dari Masjid Istiqlal ke Gereja Katolik Katedral, di sela-sela kunjungan kerjanya meninjau penerapan protokol kesehatan rumah ibadah di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Wapres: Prokes Istiqlal dan Katedral berjalan sangat baik
Simbol kerukunan antarumat beragama di Terowongan Silaturahmi tersebut merupakan representasi umat Islam di Masjid Istiqlal dan umat Katolik di Gereja Katedral.
"Umat Islam direpresentasikan oleh Istiqlal dan masyarakat atau umat Katolik. Dan yang menarik lagi parkir di bawah itu digunakan bersama antara Istiqlal dan Katedral," tambahnya.
Wapres juga berharap Terowongan Silaturahmi tersebut memberikan inspirasi kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa kerukunan antarumat bergama harus dibangun dan dipelihara.
"Saya berharap ini benar-benar memberikan inspirasi kepada kita, seluruh bangsa Indonesia, bahwa memang kerukunan harus kita bangun; dan kita yakin kerukunan antarumat beragama merupakan unsur utama dari kerukunan nasional," ujarnya.
Baca juga: Wapres tinjau penerapan protokol kesehatan di Istiqlal dan Katedral
Wapres Ma’ruf Amin bersama rombongan terbatas melakukan peninjauan terkait penerapan protokol kesehatan di rumah ibadah, yakni Masjid Istiqlal dan Gereja Katolik Katedral Jakarta, Jumat.
Wapres Ma’ruf Amin juga melaksanakan ibadah Salat Jumat di Masjid Istiqlal, yang untuk pertama kalinya dilakukan Ma’ruf selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan setelah renovasi Istiqlal.
Pemerintah telah menerapkan PPKM level 3 di DKI Jakarta, yang dengan status tersebut dapat terlaksana kegiatan peribadatan di rumah ibadat, dengan maksimal keterisian umat sebanyak 50 persen kapasitas.
Dalam Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 1026 Tahun 2021 tentang PPKM Level 3 COVID-19, rumah ibadah diizinkan beroperasi yakni masjid, musala, gereja, pura, vihara, klenteng hingga tempat lain yang difungsikan sebagai tempat ibadah.
Baca juga: Dibuka lagi, Masjid Istiqlal disambut antusias jamaah shalat Jumat
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021