• Beranda
  • Berita
  • Pemerintah pusat apresiasi revisi rencana aksi DAS Citarum

Pemerintah pusat apresiasi revisi rencana aksi DAS Citarum

27 Agustus 2021 16:42 WIB
Pemerintah pusat apresiasi revisi rencana aksi DAS Citarum
DAS Citarum (ANTARA/HO-Humas Pemprov Jabar)

Renaksi ini memiliki kekuatan yang mengikat untuk kementerian, lembaga, dan pemda untuk jadi rujukan kegiatan

Pemerintah pusat mengapresiasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat-Satgas PPK Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum yang tetap berkomitmen menyelamatkan Sungai Citarum di tengah berbagai keterbatasan akibat pandemi COVID-19.

“Kami senang revisi renaksi ini karena bukti bahwa memang kita menerapkan manajemen respons dalam mekanisme program ini,” ujar  Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah pada Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Rofi Alhanif saat sosialisasi Pergub 37 yang dilakukan secara hybrid dari Command Center Satgas PPK Citarum Harum, Bandung, Jumat.

Alih-alih membekukan kegiatan karena pengalihan anggaran ke pos-pos penanganan COVID-19, Satgas merevisi rencana aksi sehingga komitmen pelestarian Citarum yang merupakan program prioritas nasional tetap berjalan, meski diakui jadi lebih lambat karena pandemi.

Baca juga: Ridwan Kamil sebar benih ikan di Sektor 6 DAS Citarum

Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah Rofi Alhanif merasa puas karena Satgas telah menuntaskan revisi rencana aksi (renaksi) Citarum. Pergub 28/2019 tentang Rencana Aksi Pengendalilan Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum 2019-2025 telah diperbarui dengan Pergub 37/2021.

Menurutnya, pandemi jelas mengganggu cetak biru program Citarum Harum hingga 2025. Rencana aksi menjadi rujukan stakeholders terkait untuk rencana tahunan.

Baca juga: Kualitas air Sungai Citarum terus meningkat

“Renaksi ini memiliki kekuatan yang mengikat untuk kementerian, lembaga, dan pemda untuk jadi rujukan kegiatan,” tutur Rofi.

Ia menekankan penanganan DAS Citarum tidak hanya bicara sungai dan badan air tapi sangat luas. Pengalaman tiga tahun terakhir mengelola DAS perlu penanganan komprehensif, tidak bisa berdiri sendiri dan parsial.

“Isu ini harus kita tangani bersama,” imbuhnya.

Baca juga: Jabar tertibkan 500 keramba jaring apung terkait Program Citarum Harum

Perpres 15/2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum, kata dia, mengamamanatkan 23 kementerian, lembaga, serta pemda turut mendukung penanganan DAS Citarum.

“Jadi bukan tugas satgas atau pokja, ini adalah tugas bersama,” tutur Rofi.

Asisten Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Pemprov Jabar Taufiq Budi Santoso mengatakan pandemi yang mulai merebak Maret 2020 telah mengubah peta jalan penyelamatan DAS Citarum.

Berbagai program kegiatan yang sudah ditetapkan terpaksa diubah tapi tetap dengan komitmen yang sama. Revisi renaksi meliputi kebijakan, program, dan target outcome, kegiatan dan target output, cakupan dan prioritas lokasi penanganan, indikasi dan sumber pendanaan.

“Kemudian tata kelola kelembagaan, serta mekanisme monitoring, evaluasi dan pelaporan,” kata Taufiq.

Ia berharap revisi renaksi dapat meningkatkan pemahaman terhadap substansi revisi renaksi PPK DAS Citarum dari semu stakeholders.

“Diharapkan juga Renaksi sebagai acuan PPK sesuai tugas dan peran dari masing-masing. Semoga terus berjalan baik,” ujar Taufiq.

Sementara Kepala Bidang Infraswil Bappeda Jawa Barat Ady Rachmat memastikan revisi renaksi DAS Citarum merupakan living document atau bisa disesuaikan dengan perkembangan, memberi ruang inovasi dalam percepatan penanganan.

Revisi renaksi akan mengintervensi 682.227 hektare daerah aliran sungai di 1.454 desa di 13 kabupaten/kota.

Menjadi target Citarum memiliki mutu air kelas II setara dengan nilai Indeks Kualitas Air (IKA) sebesar 60 poin yang ditargetkan tercapai pada akhir periode perencanaan pada tahun 2025.

Pada 2018 kualitas air Citarum dalam kondisi cemar berat setara IKA 33,43 poin. Pada tahun 2020 membaik di angka 55 poin atau cemar ringan.

“Meskipun dengan catatan beberapa anak Citarum masih cemar berat dan cemar sedang,” katanya.

Sementara Ketua Harian PPK Satgas Citarum Harum Dedi Kusnadi Thamim mengusulkan pembentukan 13 pendamping kabupaten/kota agar pengendalian Citarum makin baik.

“Naradamping memiliki peran penting agar renaksi terlaksana di lapangan, karena tanpa naradamping akan putus,” katanya.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021