"Medali perunggu ini merupakan sebuah kejutan di ajang Paralimpiade 2020. Awalnya saya hanya ditargetnya untuk pecah rekor pribadi, tetapi bersyukur bisa dapat medali perunggu," jelas Saptoyogo, dalam pernyataan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat.
Dalam babak final yang berlangsung di Olympic Stadium, Tokyo, Jepang, Saptoyogo finis ketiga dengan catatan waktu 11,31detik.
Medali emas diraih atlet Amerika Serikat,
Nick Mayhugh dengan catatan waktu 10,95 detik, sedangkan medali emas diraih oleh Andrei Vdovin (Rusia Olympic Committee) dengan catatan waktu 11,18 detik.
Sesaat setelah masuk garis finis, atlet asal Banyumas, Jawa Tengah itu tidak kuasa menahan rasa gembiranya, dan langsung berteriak senang ketika berhasil merebut medali perunggu.
"Saya sangat senang karena dipastikan merebut medali perunggu. Saya berterima kasih atas dukungan semua masyarakat Indonesia, Presiden, Menpora, NPC Indonesia, dan pelatih," kata Saptoyogo.
Sementara itu, Pelatih Saptoyogo, Slamet Widodo juga mengapresiasi keberhasilan nak asuhnya merebut medali perunggu di gelaran empat tahunan itu.
"Awalnya kami melakukan pelatnas untuk Paralimpiade tahun lalu, namun karena Paralimpiade dimundurkan ke tahun ini maka persiapan Saptoyogo semakin matang," jelasnyan
Di mata Slamet, atlet berusia 23 tahun itu adalah sosok yang disiplin dalam berlatih dan bekerja keras menuntaskan semua menu latihan.
"Yogo memang orangnya disiplin dengan menjalankan semua program pelatih dalam latihan sehingga ia berhak atas prestasi ini," tambah Slamet.
Keberhasilan Saptoyogo menyumbangkan medali perunggu bagi Indonesia, sekaligus merupakan medali kedua bagi kontingen Merah Putih di Paralimpiade 2020.
Sebelumnya Indonesia meraih medali perak dari Ni Nengah Widiasih dari cabang olahraga angkat berat.
Baca juga: Saptoyogo sabet perunggu di nomor 100 meter
Baca juga: Saptoyogo sabet perunggu di nomor 100 meter
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021