"Tetap bergerak. Di rumah saja kadang membuat kita malas ngapa-ngapain. Kalau memang tidak bisa keluar kan kita bisa muter-muter di sekitar rumah. Ini bukan penjara," kata dia saat dihubungi ANTARA, Senin.
Menurut Ika, apabila memungkinkan, Anda bisa sesekali melihat kondisi di luar rumah misalnya di sore hari sambil tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas untuk mencegah terkena COVID-19.
Di samping itu, cara ini juga sekaligus upaya tetap terkoneksi dengan orang-orang di sekitar Anda dan melunturkan kesan berlebihan bahwa betapa menakutkannya dunia luar.
"Ketika kita keluar minimal tahu ada kehidupan. Tetap dipikirkan prokesnya, tetap bijak seberapa perlu keluarnya, urgensinya," tutur dia yang berpraktik di RS Pluit Jakarta Utara itu.
Baca juga: Kiat kurangi kecemasan akibat berita buruk COVID-19
Apabila Anda tinggal di apartemen atau rumah susun, Anda bisa turun ke bawah sejenak sambil menerapkan protokol kesehatan.
Selain mental, tetap aktif bergerak atau bahkan berolahraga juga bagus untuk kesehatan fisik antara lain membantu Anda tidur lebih nyenyak sekaligus meningkatkan suasana hati dan tingkat energi.
Seperti dikutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), anak-anak dan remaja berusia 6-17 tahun membutuhkan setidaknya 60 menit aktivitas fisik intensitas sedang hingga berat setiap hari.
Sementara orang dewasa membutuhkan 150 menit seminggu aktivitas intensitas sedang seperti jalan cepat untuk mendapatkan manfaat kesehatan.
Bila beraktivitas di luar rumah tak memungkinkan, Anda bisa tetap melakukannya di dalam rumah, misalnya menyelesaikan pekerjaan rumah tangga seperti membersihkan lemari, membersihkan debu. Saat menonton televisi, cobalah sambil melakukan jumping jacks atau push-up selama jeda iklan.
Baca juga: Michael Owen bagikan tips sehat fisik dan mental
Baca juga: Menjaga kesehatan batin saat isolasi mandiri
Baca juga: Tips jaga relasi dengan sahabat tetap awet dan baik di tengah pandemi
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021