Panitia penyelenggara, dikutip dari Kyodo, Rabu, meminta maaf atas kesalahan penanganan barang-barang, yang sebelumnya dipasok ke fasilitas medis di sembilan arena pertandingan.
Barang-barang tersebut dapat dipindahkan ke fasilitas layanan kesehatan yang berjuang menghadapi jumlah kasus COVID-19 yang mengkhawatirkan di Tokyo dan wilayah lain di Jepang.
Baca juga: Kasus COVID Jepang capai satu juta saat infeksi menyebar ke luar Tokyo
Menurut pejabat panitia penyelenggara, persediaan medis tersebut tersisa sebagian karena Olimpiade, yang berakhir 8 Agustus, diadakan tanpa penonton di hampir seluruh arena.
Panitia mengatakan mereka membuang persediaan medis karena tidak dapat menemukan tempat untuk menyimpannya.
Barang-barang medis yang dibuang itu ditemukan Minggu (29/8), dalam proses pembersihan dan penutupan empat arena di Tokyo dan lima lainnya di Hokkaido, Fukushima, Saitama, Chiba dan Kanagawa.
Dari 52.200 APD yang dibeli, sekitar 3.400 APD dibuang. Arena-arena pertandingan tersebut memiliki 5.600 kotak, masker yang masing-masing berisi 50 masker, dan 5.200 botol hand sanitizer. Sebanyak 660 kotak masker dan 380 botol cairan antiseptik untuk tangan dibuang.
Baca juga: Datang lagi ke Tokyo saat COVID naik, Ketua IOC dikritik
"Kami sebelumnya tidak menginstruksikan apa yang harus dilakukan setiap arena," kata salah seorang pejabat panitia, mengakui hal itu adalah kesalahan penanganan badan penyelenggara.
Sementara itu, menurut panitia, pasokan medis yang tidak terpakai di beberapa arena lainnya disalurkan ke fasilitas kesehatan yang menangani pasien COVID-19.
Panitia menambahkan akan mencegah terulangnya kesalahan seperti itu setelah Paralimpiade Tokyo, yang akan ditutup Minggu.
Baca juga: 130.000 makanan untuk staf Olimpiade terbuang sia-sia
Baca juga: 95 persen program Paralimpiade Tokyo terdampak lonjakan COVID-19
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021