Direktur Utama PTBA Suryo Eko Hadianto dalam konferensi pers secara virtual, Rabu, mengatakan, peningkatan laba itu dipicu oleh perbaikan kondisi ekonomi secara global sehingga terjadi peningkatan permintaan terhadap batubara. Kondisi ini berdampak positif terhadap harga batu bara, yang mana pada awal tahun hanya 50 USD per ton menjadi 134,7 USD pada Juni 2021.
“Perbaikan harga ini sejalan juga dengan peningkatan produksi PTBA, karena pada semester I bisa memproduksi sekitar 13,3 juta ton. Dengan demikian, kami optimistis pada akhir tahun bisa mencapai target 30 juta ton,” kata Suryo.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pencapaian laba bersih didukung dengan pendapatan sebesar Rp10,3 triliun, meningkat 14 persen dari capaian di periode serupa tahun lalu Rp9,0 triliun.
Jumlah total aset perusahaan pun menorehkan kenaikan 10 persen hanya dalam 3 bulan, dari Rp 24,5 triliun per 31 Maret 2021 menjadi Rp27,0 triliun pada akhir semester I/2021.
Sementara untuk produksi 2021, PTBA selama semester I/2021 mencapai 13,3 juta ton dengan penjualan sebanyak 12,9 juta ton.
Perseroan menargetkan kenaikan volume produksi batu bara dari 25 juta ton pada 2020 menjadi 30 juta ton pada 2021.
Di tengah kinerja positif ini, PTBA konsisten dalam pengembangan energi baru terbarukan dengan menggarap pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di sejumlah daerah.
Selain itu, PTBA juga dalam proses penyelesaian akhir pembangunan PLTU Sumsel-8, dimana per Agustus 2021 sudah mencapai 90 persen.
Sementara untuk proyek gasifikasi bekerja sama dengan Pertamina, dan Air Products & Chemicals Inc (APCI) sudah menandatangani amandemen perjanjian kerja sama untuk pengembangan Dimethyl Eter (DME) di Los Angeles, Amerika Serikat, pada Mei 2021 dengan disaksikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Baca juga: Gandeng CDP, PTBA targetkan jadi perusahaan energi peduli lingkungan
Baca juga: Bukit Asam siapkan lahan untuk tiga proyek PLTS 300 MW
Baca juga: Bukit Asam raih dua penghargaan Global Good Governance Awards
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021