Obat antivirus oral akan dipelajari pada lebih dari 1.300 sukarelawan untuk melihat apakah obat itu dapat mencegah penyebaran virus corona.
Merck mengatakan pada Juni bahwa pemerintah AS telah setuju untuk membayar sekitar $1,2 miliar (Rp17,1 triliun) untuk 1,7 juta dosis pengobatan eksperimental COVID-19, jika terbukti berhasil dalam uji coba besar yang terpisah dan sedang berlangsung dan disahkan oleh regulator AS.
Studi tahap akhir yang baru ini mendaftarkan peserta yang berusia minimal 18 tahun dan tinggal di rumah yang sama dengan seseorang yang terinfeksi COVID-19 bergejala.
Sumber: Reuters
Baca juga: CEO Merck: Meninggikan harapan vaksin COVID-19 "kerugian besar"
Baca juga: Merck Foundation umumkan Penghargaan Pengakuan Media 'Stay at Home' untuk Negara-negara Asia
Baca juga: Lima produsen obat India bermitra menguji obat COVID Merck & Co
Pewarta: Mulyo Sunyoto
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021