Saptoyogo Purnomo bakal turun pada final nomor 200 meter putra T37 di Olympic Stadium pukul 08:27 WIB. Dia akan bersaing untuk menjadi yang terbaik bersama tujuh peserta lainnya.
Merujuk pada hasil perlombaan babak penyisihan, Jumat, langkah Saptoyogo diprediksi tak mudah dalam persaingan medali. Sebab, dia lolos ke final dengan catatan waktu 23,41 detik yang menempatkannya di urutan ketujuh.
Sementara para pesaing mencatatkan waktu lebih baik. Seperti Nick Mayhugh dari Amerika Serikat yang lolos ke final dengan catatan waktu 22,26 detik.
Kemudian Andrei Vdovin (Komite Paralimpiade Rusia) yang berada di urutan kedua dengan 22,94 detik. Posisi ketiga di tempati Ricardo Gomes de Mendonca dari Brazil dengan 22,96 detik.
Chermen Kobesov dari Komite Paralimpiade Rusia di posisi selanjutnya dengan 23,19 detik.
Kemudian Michal Kotkowski dari Polandia berada di bawahnya dengan 23,29 detik. Ada pula Ali Alnakhli dari Arab Saudi yang mencatatkan waktu 23,35 detik.
Sementara Saptoyogo satu tingkat di posisi terbawah yakni Christian Gabriel Luiz da Costa dari Brazil yang lolos ke final berbekal catatan waktu 23,80 detik.
Baca juga: Saptoyogo berharap tampil maksimal di final
Dari catatan waktu tersebut, Saptoyogo tampaknya harus berjuang ekstra untuk bisa meraih medali. Namun bukan tidak mungkin, dia mampu membuat kejutan.
Sebab, hal ini terjadi pada nomor 100 meter putra T37 ketika dia berhasil meraih perunggu meski hadir dengan status non-unggulan.
Pelatih Slamet Widodo berharap Saptoyogo dapat kembali tampil apik. "Saptoyogo (kemarin) tampil dalam situasi yang gerimis kemudian cuaca atau suhu agak dingin jadi menjadi sedikit kendala, tetapi ini sebenarnya semua atlet juga merasakan," katanya.
"Semoga untuk selanjutnya cuaca hampir sama diperkirakan hujan dan suhunya juga hampir sama, tetapi semoga Saptoyogo bisa tampil maksimal dan tetap semangat, apa pun situasinya," ujar Slamet Widodo.
Karisma Evi jadi harapan
Potensi medali Kontingen Indonesia bertambah di Paralimpiade Tokyo datang dari Karisma Evi Tiarani yang bakal turun pada nomor 100 meter putri T63 di Olympic Stadium, Jepang, Sabtu.
Dia akan mengawali lomba pada babak pertama heat dua yang dijadwalkan bergulir pukul 09:08 WIB, berbekal status pemegang rekor dunia untuk kelas T42 dengan catatan waktu 14,72 detik yang ditorehkan pada Kejuaraan Dunia Para Atletik 2019 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
Adapun di perlombaan kali ini, Karisma Evi turun di kelas T63. Berdasarkan list peserta yang tampil, terdapat dua nama dari kelas T42 yang turun pada lomba T63. Selain wakil Indonesia, ada pula Ana Claudia Maria da Silva dari Brazil.
Baca juga: Karisma Evi berpotensi sumbang medali di Paralimpiade Tokyo
Peluang Karisma Evi menyumbang medali cukup terbuka. Pada babak penyisihan di heat dua, dia memiliki personal best terbaik kedua dengan 14,72 detik atau di bawah wakil Italia Caironi Martina dengan 14,61 detik.
Sementara sisanya berada di bawah catatan waktu terbaik Karisma Evi. Masing-masing Sofia Gonzales (Swiss/16,37 detik), Ana Claudia Maria da Silva (Brazil/15,64 detik), Gitte Haenen (Belgia/15,58 detik), dan Kaede Maegawa (Jepang/16,18 detik.
Jika berhasil lolos, Evi akan kembali tampil pada final yang dijadwalkan bergulir pada hari yang sama pukul 19:26 WIB.
Evi juga masuk dalam persaingan perebutan medali karena berdasarkan entry time semua peserta, dia berada di posisi ketiga.
Pesaing terberatnya adalah Ambra Sabatini dari Italia yang aan lebih dulu tampil di heat satu berbekal catatan waktu terbaik 14,59 detik.
Para-badminton pastikan tiket final
Selain para-atletik, wakil Indonesia yang hari ini, tampil adalah atlet dari para-badminton yang akan melanjutkan perjuangannya di semifinal. Meski pertandingan belum dimulai, Merah Putih sudah dipastikan meraih satu tempat pada babak final.
Hal ini karena dua wakil harus saling berhadapan yakni Dheva Anrimusthi dan Suryo Nugroho pada sektor tunggal putra SU5 di Yoyogi National Stadium, Tokyo, Jepang pada pukul 07:45 WIB.
Sebelum itu, ganda putri SL3-SU5 Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah akan lebih dulu tampil, bersaing dengan Lenag Morin/Noel Faustine (Prancis) pada pukul 07:00 WIB.
Baca juga: Ratri siap jalani tiga laga para badminton pada Sabtu
Setelah itu, Fredy Setiawan akan bersaing dengan Suhas Yathiraj (India) memperebutan tiket final di sektor tunggal putra SL4.
Lalu, Leani Ratri Oktila akan kembali berjuang pada sektor tunggal putri SL3-SU5. Dia akan berhadapan dengan wakil China Ma Huihui pukul 10:45 WIB.
Tak berhenti di situ, Leani juga akan tampil untuk kali ketiga pada hari ini pada sektor ganda campuran SL3-SU5. Dia akan berpasangan dengan Hary Susanto dan bertanding melawan Pramod Bhagat/Palak Kholi (India) pada pukul 13:15 WIB.
Indonesia saat ini menempati peringkat ke-67 dalam daftar perolehan medali Paralimpiade Tokyo dengan 1 perak dan 2 perunggu.
Jadwal Kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020, Sabtu, 4 September 2021:
Para-atletik
08:27 WIB - Nomor 200 meter putra T37 - Saptoyogo Purnomo (final)
09:08 WIB - Momor 100 meter putri T63 heat 2 - Karisma Evi Tiarani
Para-bulu tangkis - Semifinal
07:00 WIB - Ganda Putri SL3-SU5 - Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah vs Lenag Morin/Noel Faustine (Prancis)
07:45 WIB - Tunggal Putra SU5 - Dheva Anrimusthi vs Suryo Nugroho
09:15 WIB - Tunggal Putra SL4 - Fredy Setiawan vs Suhas Yathiraj (India)
10:45 WIB - Tunggal Putri SL3-SU5 - Leani Ratri Oktila vs Ma Huihui (China)
13:15 WIB - Ganda Campuran SL3-SU5 - Leani Ratri Oktila/Hary Susanto vs Pramod Bhagat/Palak Kholi (India)
Baca juga: (Round up) Saptoyogo ke final, enam wakil para-badminton ke semifinal
Baca juga: Paris puji kegigihan Tokyo gelar Olimpiade dan Paralimpiade
Baca juga: Atlet Belgia jadi peserta pertama yang dirawat di RS karena COVID-19
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021