Mengulik fitur-fitur aplikasi PeduliLindungi

4 September 2021 14:08 WIB
Mengulik fitur-fitur aplikasi PeduliLindungi
Pengunjung memindai kode QR melalui aplikasi PeduliLindungi sebelum masuk ke pusat perbelanjaan. ANTARA/Natisha Andarningtyas.
Seiring dengan penurunan kasus COVID-19 di beberapa daerah, pemerintah mulai menurunkan tingkat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Di DKI Jakarta, contohnya, tingkat PPKM turun dari 4 ke 3. Aktivitas masyarakat di luar rumah pun berangsur pulih, sejumlah tempat publik diizinkan beroperasi lebih panjang sambil menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Penggunaan aplikasi PeduliLindungi pun semakin luas, tidak hanya untuk melihat sertifikat vaksin COVID-19, tapi, juga untuk menunjang mobilitas selama di luar rumah.

Aplikasi PeduliLindungi, yang diluncurkan sejak tahun lalu, dirancang sebagai alat untuk menelusuri penyebaran COVID-19. Aplikasi ini memiliki fitur untuk penelurusan (tracing), pelacakan (tracking) dan pengurungan (fencing) jika penggunanya terkonfirmasi COVID-19.

Penggunaan aplikasi ini akan semakin terasa bulan ini karena pemerintah mengeluarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 38 Tahun 2021. Mulai 7 September nanti, ada sejumlah kegiatan yang harus menggunakan PeduliLindungi.

Beberapa fitur di aplikasi PeduliLindungi dapat digunakan untuk menujang aktivitas di luar rumah. Mengingat tujuan aplikasi ini untuk penelusuran kontak, pengguna harus menyalakan lokasi atau "GPS" selama mengakses aplikasi.

Aplikasi PeduliLindungi memiliki tiga tab utama, yaitu Home, Statisik dan Akun. Tab tersebut berisi serangkaian fitur. Berikut ini pengalaman menggunakan fitur-fitur yang ada aplikasi PeduliLindungi.

Baca juga: Menperin: Industri operasi penuh wajib pakai aplikasi PeduliLindungi

Baca juga: Satgas: Aplikasi PeduliLindungi efektif permudah aktivitas masyarakat


Pindai kode QR

Sejak beberapa waktu belakangan ini, aplikasi tersebut dilengkapi dengan fitur memindai kode QR atau scan QR code.

Fitur ini dibutuhkan ketika bepergian ke tempat umum, pengguna akan diminta memindai barcode yang disediakan di depan pintu masuk.

Untuk menggunakannya, ketuk "Scan QR Code" di laman utama aplikasi PeduliLindungi, lalu arahkan kamera ponsel ke kode yang ada di spanduk.

Fitur Scan QR Code ini berfungsi sebagai konfirmasi masuk atau "check-in" ke tempat publik, misalnya pusat perbelanjaan, restoran, kantor, tempat wisata dan transportasi umum.

Pengalaman ANTARA, fitur ini lebih banyak digunakan ketika mendatangi tempat tertutup seperti pasar swalayan. Sementara untuk tempat terbuka, misalna taman, mengandalkan kesadaran masing-masing pengguna untuk memindai kode.

Setelah memindai kode QR, akan muncul informasi mengenai tempat yang ingin dikunjungi. PeduliLindungi akan memberi tahu berapa kapasitas total pengunjung yang bisa berada di dalam dan berapa pengunjung yang ada saat ini.

Pengguna akan melihat angka misalnya 400/1.000, artinya pengguna merupakan pengunjung ke-400 dari total 1.000 orang yang bisa berada di dalam ruangan.

Pengguna mungkin akan diminta untuk memindai lagi jika ingin masuk toko yang berada di dalam mal.

Ketika keluar dari gedung, pengguna akan diminta untuk memindai kode QR untuk "check-out". Jika lupa memindai saat keluar, pengguna bisa check-out dari aplikasi.

Ketika pengguna check-in ke suatu tempat, laman utama, di atas bar pencarian, akan memberikan lokasi saat ini berada. Ketuk "check-out" di notifikasi tersebut jika tidak sempat memindai kode saat keluar gedung.

Sebaiknya biasakan check-out demi menjaga akurasi jumlah orang yang berada di dalam gedung.

Fitur Scan QR Code bisa ditemukan di menu gulir di laman utama aplikasi PeduliLindungi.

Peta zonasi

Masih di lama utama aplikasi, pengguna akan melihat peta tempat lokasi terkini berada. Peta zonasi akan akurat jika selama membuka aplikasi, pengguna mengaktifkan lokasi (GPS).

Peta zonasi akan berwarna sesuai dengan tingkat risiko masing-masing tempat, rarna oranye untuk risiko rendah dan merah untuk risiko tinggi. Biasanya informasi zona yang ditampilkan per kelurahan.

Lokasi akan berubah jika pengguna berpindah tempat, begitu juga dengan tingkat risiko, akan menyesuaikan dengan lokasi saat ini berada.

Selain melihat risiko di tempat berada, pengguna juga bisa melihat tingkat risiko di tempat lain dengan mencari lewat kolom pencarian. Jika ingin mencari lokasi lain, matikan dulu GPS agar tidak otomatis kembali ke lokasi saat ini.

Cara ini bisa digunakan untuk melihat tingkat risiko penularan jika harus bepergian ke tempat lain. Fitur ini bisa membantu pengguna mengambil keputusan sebelum bepergian.

Statistik

Tab Statistik bisa menjadi informasi pelengkap dari peta zonasi yang ada di laman utama.

Statistik berisi informasi berapa banyak orang yang terinfeksi COVID-19 di satu kelurahan, kecamatan, kota dan provinsi.

Selain angka positif, tab ini juga berisi jumlah pasien sembuh, meninggal dan tren harian. Untuk pasien meninggal, hanya data per provinsi yang dicantumkan pada Statistik.

Pendaftaran vaksin

Kembali lagi ke laman utama atau Home, pengguna bisa mendaftar ikut vaksinasi COVID-19 melalui aplikasi ini.

Untuk mendaftar, pengguna harus memasukkan nomor induk kependudukan dan nama lengkap. Jika sudah vaksin, fitur ini bisa digunakan untuk melihat status vaksinasi.

PeduliLindungi akan menampilkan informasi identitas tersebut sudah mendapatkan berapa dosis vaksin COVID-19.

Teledokter

Fitur ini akan menghubungkan pengguna ke layanan telemedis dari platform lain.

Fitur tersebut saat ini menghadirkan dua layanan yaitu periksa kesehatan mandiri dengan Grab Health yang didukung Good Doctor, dan Prixa.

Sementara itu, fitur kedua berupa konsultasi dokter melalui platform Halodoc, ProSehat, TelkoMedika dan Grab Health yang didukung Good Doctor.

Tarif konsultasi kesehatan bisa berbeda-beda antaraplikasi.

Paspor Digital

Pada fitur ini, pengguna bisa melihat sertifikat vaksinasi COVID-19 dan mengunduhnya sehingga tidak perlu mencetak sertifikat.

Sertifikat yang muncul di aplikasi PeduliLindungi hanya milik pengguna yang log in (masuk) di aplikasi tersebut. Ketuk nama yang tercantum pada tab sertifikat di fitur Paspor Digital untuk melihat sertifikat digital vaksin COViD-19.

Hasil tes COVID-19 juga bisa dilihat melalui fitur ini. Hasil tes yang masuk ke aplikasi PeduliLindungi berasal dari rumah sakit atau klinik yang sudah menjadi mitra.

Diari Perjalanan

Fitur ini berisi riwayat perjalanan pengguna selama dua minggu belakangan. PeduliLindungi hanya merekam perjalanan yang berhubungan dengan sistem mereka, misalnya jika pengguna check-in dengan fitur Scan QR COde.

Selebihnya, jika bepergian dan tidak check-in Scan QR Code, aktivitas tersebut tidak tercatat di PeduliLindungi.

Pengguna bisa mengetuk riwayat tempat yang mereka kunjungi untuk melihat detail tiket perjalanan, seperti waktu check-in dan check-out dan kepadatan lokasi saat waktu berkunjung.

e-Hac

Sistem Electronic Healtch Card Alert (e-HAC) milik Kementerian Kesehatan sudah terintegrasi dengan PeduliLindungi, bisa ditemukan di bagian bawah laman utama.

e-HAC merupakan sistem pemantauan perjalanan pengguna selama masa pandemi ini. Pengguna akan diminta mengisi informasi seperti data pribadi dan rincian perjalanan ketika bepergian jarak jauh menggunakan transportasi publik, misalnya pesawat terbang.

Akun

Pada tab Akun, pengguna bisa melihat status vaksin dan tes COVID-19 serta keterangan apakah bisa bepergian secara aman ke fasilitas publik.

Pengguna juga bisa menemukan tiket vaksin di tab Akun, baik untuk vaksin pertama maupun kedua. Sertifikat vaksin COVID-19 juga bisa ditemukan di tab ini.

Selain itu, tab ini juga berisi tips kesehatan seperti cara menggunakan masker yang benar dan kapan harus periksa ke dokter jika merasakan gejala COVID-19.

Aplikasi PeduliLindungi ini dirancang sebagai penunjang jika harus beraktivitas di tempat publik. Mengingat aplikasi ini menyimpan data pribadi pengguna, gunakan aplikasi ini secara bijak dan hanya tunjukkan data-data di dalamnya kepada petugas yang sah.

Baca juga: Kominfo: Informasi NIK presiden bukan dari sistem PeduliLindungi

Baca juga: Menkes: Kebocoran data PeduliLindungi berisiko ancam keselamatan

Baca juga: Kemenkes tutup data vaksinasi pejabat di aplikasi PeduliLindungi

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021