"Agar hidup lebih sehat, kita harus menghindari stres salah satunya dengan menjalani hobi. Me time (waktu berkualitas untuk diri sendiri) harus ada," kata Dewanta dalam webinar, Rabu.
Stres adalah reaksi yang normal dirasakan oleh setiap orang. Menurut Dewanta, gejalanya akan bervariasi pada setiap individu. Ada yang merasa jantungnya berdebar-debar saat stres, ada juga yang pusing bahkan mengalami diare. Apa pun gejala yang dirasakan, stres harus dikontrol secara bijak oleh setiap orang.
"Misalnya kita perlu melihat segala permasalahan dari sudut yang lain, kalau perlu curhat sama teman atau saudara, penting juga mendekatkan diri dengan Tuhan," katanya.
Baca juga: Ini dia cara ringankan stress
Stres tak hanya disebabkan oleh hal-hal buruk atau kejadian yang tak diinginkan, tekanan ini juga bisa disebabkan oleh kejadian membahagiakan seperti menyongsong pernikahan, kelahiran buah hati atau promosi naik pangkat di kantor.
"Kita harus pandang stres dengan berbagai sudut, jangan jadikan beban," katanya.
Faktor-faktor lain agar hidup sehat kala pandemi meliputi istirahat cukup sekitar 6-8 jam per hari dan kontrol ke dokter secara rutin, juga pengaturan pola makan yang sehat.
Dia mengingatkan untuk mengonsumsi garam dan gula secara cukup, jangan berlebihan untuk mengurangi risiko hipertensi. Makanan asin yang membuat ketagihan seperti keripik, makanan kaleng, minuman soda juga tidak dianjurkan dikonsumsi terlalu banyak. Mengonsumsi terlalu banyak garam membuat potensi terkena hipertensi menjadi tinggi, sementara hipertensi adalah faktor risiko dari stroke.
Selain itu, mengurangi makanan dan minuman yang manis juga perlu untuk mencegah risiko penyakit diabetes. Gaya hidup seperti olahraga teratur juga perlu dilakukan.
Baca juga: Sisi positif memasak di masa adaptasi kebiasaan baru menurut psikolog
Baca juga: Masker vegan untuk redakan stress pada kulit wajah
Baca juga: Bahagia itu mudah, ini caranya
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021