Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Chaidir menjelaskan, peluncuran bus listrik itu sebagai bentuk dukungan untuk program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
"Ini merupakan uji coba bus elektrik yang kedua. sebelumnya pada Desember2020, kita sudah uji coba. Prinsipnya sangat menunjang Perpres 55 Tahun 2019 dan ke depannya kita akan terapkan kendaraan elektrik di semua jenis," kata Chaidir di Jakarta, Jumat.
Chaidir menambahkan, uji coba bus listrik TransJakarta itu juga merujuk pada Instruksi Gubernur DKI Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara di Jakarta.
"Di DKI Jakarta terlebih dahulu kita akan uji coba kendaraan elektrik untuk angkutan umum bekerja sama dengan PT TransJakarta," ujar Chaidir.
Baca juga: Organda dukung penerapan bus listrik Jabodetabek
Baca juga: TransJakarta uji coba bus listrik Balai Kota-Blok M, Senin
Direktur Utama PT TransJakarta, Sardjono Jhoni mengatakan, uji coba bus listrik itu bekerjasama dengan Agen Penyedia Bus (APM) PT Higer Maju Indonesia (HMI).
Uji coba bus listrik akan dilakukan selama tiga bulan ke depan tanpa dikenakan biaya atau gratis.
Meski demikian, pihaknya tetap melakukan protokol kesehatan ketat dan juga pembatasan penumpang yang hanya 25 orang.
Sardjono mengatakan, ditargetkan PT TransJakarta memiliki sebanyak 5.000 unit bus listrik pada tahun 2025.
"Harapan kita sampai akhir tahun kita lengkapi menjadi 100 e-bus. Tahun depan kita akan lanjutkan 2.300 unit lagi sampai tahun 2025 menjadi 5.000 unit," ujar Sardjono.
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021