Chief Operating Officer PT HMID, Makmur, mengatakan penerimaan konsumen terhadap dua varian itu didominasi pilihan seven seater.
"Respon untuk yang seven seater itu sebanyak 60 persen, dan 40 persen untuk yang memilih nine seater. Jadi, responnya sangat baik," ungkap Makmur pada saat Media Test Drive, Jakarta - Bandung, Jumat.
Baca juga: Hyundai ungkap alasan hanya hadirkan Staria diesel di Indonesia
Baca juga: Hyundai Staria hadir di Indonesia, bagaimana nasib H-1?
Dia juga menyatakan bahwa, pemesanan untuk Staria yang menjadi penantang Toyota Alphard itu, cukup menyebar tidak hanya di kota-kota besar.
"Di kota-kota kecil juga sudah tersebar jadi tidak hanya di kota besar saja, sebagai contoh, konsumen kita yang di Cirebon juga sudah ada yang memesan," kata dia.
Sampai saat ini, Hyundai sudah mendistribusikan sebanyak 30 unit dari 70 unit Hyundai Staria ke konsumennya yang sudah melakukan booking sebelum peluncuran di Indonesia.
"Responnya bagus banget bahkan sebelum meluncur di Indonesia, pesanan sudah lebih dari 70 unit, distribusi ke konsumen sudah 30 unit lebih di akhir Agustus, sisanya inden paling lama satu bulan tergantung warna," jelas dia.
Sebagai informasi tambahan, Hyundai Staria hadir dengan menggunakan mesin diesel R2.2 VGT dengan transmisi otomatis 8-percepatan. Tipe powertrain yang disematkan memungkinkan Staria memperoleh performa maksimal hingga 177 PS/3.800 rpm dan torsi maksimal 430 Nm/1.500-2.500 rpm.
Untuk masalah harga, Hyundai Staria Signature 7 dibanderol dengan harga Rp1,02 miliar, sedangkan Staria Signature 9 dijual seharga Rp888 juta (OTR Jakarta dan kepemilikan kendaraan pertama).
Baca juga: Pesanan tembus puluhan, Staria tak kunjung dikirim
Baca juga: Hyundai ungkap alasan hanya hadirkan Staria diesel di Indonesia
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021