"Sekolah dalam waktu dekat akan dibuka, sedang dirapatkan Dinas Pendidikan," kata Wali Kota Batam Muhammad Rudi di Batam, Jumat.
Pihaknya kini tengah membuat aturan dan kesepakatan dengan kepala sekolah untuk mematuhi protokol kesehatan.
Penegasan aturan harus dilaksanakan, karena menurut dia, relatif sulit mengatur anak SD untuk mengenakan masker dengan baik dan benar.
Baca juga: Wagub Kepri yakinkan ibu menyusui untuk divaksin COVID-19
Baca juga: Batam mulai vaksinasi ibu hamil
Protokol kesehatan pembelajaran tatap muka di sekolah akan mengikuti arahan Kementerian Pendidikan, di antaranya pembatasan jumlah siswa di kelas hingga 50 persen.
Menurut dia, lebih baik sekolah tetap tiap hari dengan mengurangi waktu belajar dan membagi jadwal pagi dan siang, untuk mematuhi aturan 50 persen siswa di kelas.
"Mau saya semua sekolah, pakai sif aja, jangan lewat hari. Kalau lewat hari, kasihan. Dari pada sepekan tiga kali sekolah, langsung enam hari tapi diatur sif saja," kata dia.
Selama di sekolah, siswa tidak boleh keluar kelas untuk bermain.
"Kalau biasa di sekolah lima jam, kita kasih 2 jam, 2,5 jam atau 3 jam. Tidak keluar, bawa air minum masing-masing. Selesai sekolah langsung pulang," kata dia.
Ia mengatakan kebijakan pembukaan pembelajaran tatap muka kembali dibuat dengan mempertimbangkan proses vaksinasi yang berjalan dengan baik. Hingga kini pihaknya mencatat sekitar 76 persen sasaran telah menerima suntikan vaksin COVID-19.
Anak-anak usia di atas 12 tahun atau usia SMP pun sudah menerima imunisasi.
"Anak SD tidak divaksinasi. Anak SD fisiknya kuat. Yang kami khawatirkan, kalau anak itu tertular, bawa ke rumah, menularkan orang tuanya. Maka dipastikan semua orang tua sudah divaksinasi semua," kata dia.*
Baca juga: Pulau-pulau penyangga di Batam nihil kasus COVID-19
Baca juga: PPKM level 3, Batam belum buka sekolah tatap muka
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021