"Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama kehadiran pandemi dan pesatnya kemampuan teknologi telah mengubah cara kita beraktivitas dan bekerja. Kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat inilah yang semakin mempertegas bahwa kita sedang menghadapi era disrupsi teknologi. Untuk menghadapi semua hal tersebut kita semua harus mempercepat kerjasama kita dalam mewujudkan agenda transformasi digital Indonesia," kata Direktur Jendral Aplikasi dan Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan dalam keterangannya, Sabtu.
Berdasarkan survei status literasi digital yang dilakukan Kementerian Kominfo pada 2020 tercatat raihan Indonesia bernilai 3,47 dari indeks 1-4 mengacu pada kerangka digital sebuah negara milik UNESCO.
Baca juga: Kemenkop gandeng Perpusnas dukung literasi UMKM
Baca juga: Kominfo ajak pemuda tingkatkan kemampuan digital lewat DTS
Nilai tersebut menandakan Indonesia dalam kategori memiliki literasi digital yang sedang dan belum mencapai status literasi digital yang baik.
Maka dari itu Pemerintah menggenjot berbagai macam kegiatan baik dari seminar maupun workshop bersama banyak lembaga masyarakat atau komunitas lainnya agar masyarakat bisa mendapatkan literasi digital yang maksimal sehingga status literasi digital yang baik bisa terwujud.
Namun tanpa partisipasi masyarakat yang aktif tentunya upaya- upaya menghadirkan literasi digital yang baik tidak dapat terwujud.
Semuel optimis bahwa Indonesia bisa dengan baik mencapai literasi digital yang optimal terutama dipercepat dengan kondisi pandemi COVID-19 yang mengharuskan masyarakat memanfaatkan gawainya untuk beraktivitas sehari- hari.
"Keadaan normal baru baik sekarang maupun pascapandemi akan mempercepat proses digitalisasi di berbagai lini dikehidupan kita, maka dari itu kita harus mempersiapkan SDM kita dengan keterampilan digital yang sesuai untuk menghadapi perubahan ini. Mari kita membawa perubahan positif untuk Indonesia yang lebih baik, kita ciptakan inovasi- inovasi berkualitas dengan mengembangkan talenta dan memaksimalkan potensi digital masyarakat Indonesia," ujar Semuel.
Sejak awal 2021, Pemerintah gencar menggaungkan program percepatan transformasi digital. Tidak hanya menyiapkan fasilitas- fasilitas infrastruktur agar layanan digital bisa dirasakan masyarakat Indonesia lebih merata, pemerintah juga menyediakan program- program untuk melatih softskill atau kemampuan dasar masyarakat agar bisa cakap menggunakan teknologi digital.
Salah satunya Gerakan Literasi Digital Nasional (GLDN) yang dicanangkan bersama dengan Siberkreasi yang merupakan wadah multipihak yang digagas Kominfo untuk menghadirkan literasi digital bagi masyarakat Indonesia.
Ada empat kurikulum yang diajarkan dalam GLDN yaitu Digital Ethics, Digital Safety, Digital Skills, dan Digital Culture dan setiap tahunnya ada sebanyak 12,4 juta masyarakat bisa mendapatkan literasi digital sehingga semakin cakap untuk menggunakan teknologi.
Baca juga: Literasi digital kolaborasi pemerintah dengan platform teknologi
Baca juga: Akses internet tantangan terbesar capai target literasi digital
Baca juga: Literasi digital dorong produktivitas di sektor ekonomi digital
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021