Tim SAR Gabungan menutup operasi pencarian korban banjir di Kampung Malapedho, Desa Inerie, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur.Penyisiran di darat dan di laut telah maksimal
"Operasi yang dilaksanakan Tim SAR Gabungan baik penyisiran di darat dan di laut telah maksimal. Seluruh Tim SAR Gabungan turut berbelasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan atas kejadian banjir bandang ini," kata Kepala Kantor SAR Maumere I Putu Sudayana melalui On Scene Coordinator Riswan Dwi Putra dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Sabtu.
Berdasarkan hasil evaluasi operasi SAR dengan seluruh potensi SAR dan keluarga korban dari hari pertama hingga hari ketujuh pencarian, tanda-tanda korban ditemukan sudah sangat kecil dan operasi SAR dianggap tidak efektif dan efisien.
Oleh karena itu, sebelum dikembalikan ke kesatuan masing-masing, Tim SAR Gabungan melakukan koordinasi dengan Wakil Bupati Ngada, keluarga korban, masyarakat, dan perangkat Desa Inerie pada Jumat (10/9).
Riswan mengatakan, apabila di kemudian hari ada laporan dari masyarakat terkait penemuan korban, maka Basarnas Maumere akan merespon untuk menindaklanjuti temuan tersebut.
Baca juga: Cuaca jadi kendala pencarian korban banjir bandang Ngada yang hilang
Baca juga: Satu korban banjir bandang dan longsor di Ngada belum ditemukan
Berdasarkan data dari Tim SAR Gabungan hingga Jumat pukul 18.00 Wita, jumlah korban yang telah ditemukan sebanyak satu orang dalam keadaan meninggal dunia.
Korban bernama Maria Goreti Dhiu (38).
Sementara itu, korban yang belum ditemukan bernama Michael Japot (43).
Dalam pencarian tersebut, berbagai unsur terlibat mulai dari Kansar Maumere, Unit Siaga Maumere, Kodim 1625 Ngada, Polsek Aimere, BPBD Ngada, Dinas PU Ngada, Dinas Sosial Ngada, PMI Sikka, PMI Ende, PMI Ngada, Puskesmas Kecamatan Inerie, Camat Inerie, Aparat Kecamatan, Kepala Desa Inerie, keluarga korban, dan masyarakat setempat. Total unsur yang terlibat sebanyak 83 orang.
Pencarian tersebut menggunakan truk personil Kansar Maumere, rapid land Kansar Maumere, rubber boat, excavator Dinas PU Ngada, peralatan mounteneering, dan palsar air lainnya.
Baca juga: BPBD NTT: 26 warga terdampak dan 5 rumah rusak akibat banjir di Ngada
Baca juga: Lumpur tebal dan batuan longsor persulit pencarian korban banjir Ngada
Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021