Psikolog anak dan remaja Vera Itabiliana Hadiwidjojo dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia imbau orang tua agar tak hanya berfokus pada kesehatan fisik anak melainkan juga harus memperhatikan kesehatan mental anak di tengah pandemi.
"Pandemi ini banyak kebutuhan anak yang tidak bisa sepenuhnya dipenuhi seperti kebutuhan untuk bermain bebas di luar, bergerak bebas dan bersosialisasi," kata Vera saat dihubungi ANTARA, Sabtu.
Dia menjelaskan bahwa hal tersebut dapat menyebabkan anak merasa tertekan dan merasa tidak berdaya untuk mengubah keadaan. Apalagi jika tuntutan dari sekolah dan keluarga yang dirasa semakin berat.
"Keduanya sejajar dan pegang peranan sama penting bagi tumbuh kembang anak. Jika anak sakit fisik, kita segera bawa ke dokter. Semestinya begitu juga dengan ketika anak terlihat mulai terganggu mentalnya," ujar Vera.
Sejalan dengan Vera, Psikolog Muthmainah Mufidah dari Universitas Indonesia juga mengatakan bahwa mencintai anak apa adanya juga salah satu hal penting untuk menjaga kesehatan mental anak.
"Tugas kita sebagai orang tua kan mencintai anak apa adanya dan membimbingnya sehingga menjadi lebih baik. Jadi ketika anak sedang mengalami kesulitan, apapun kondisinya, tunjukkanlah bahwa kita memang benar-benar mencintainya dan mau menolongnya untuk merasa lebih baik," ujar Mufidah.
Namun, apabila orang tua belum memahami tentang masalah kesehatan mental, dia mengimbau agar orang tua tidak ragu untuk mencari bantuan profesional.
Baca juga: Membangun relasi dapat menjaga kesehatan mental anak
Baca juga: Gejala-gejala depresi yang perlu diwaspadai
Baca juga: Penelitian sebut vaksin COVID-19 turunkan masalah kesehatan mental
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021