CEO PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod dalam siaran persnya, Sabtu di Surabaya mengatakan kerja sama strategis ini merupakan wujud dari implementasi rencana pemerintah melalui Kementerian Pertahanan, untuk melaksanakan modernisasi menyeluruh terhadap alutsista khususnya matra laut.
Lingkup kerja sama kedua perusahaan meliputi pembuatan kapal serta persenjataan kapal perang.
Pemilik PT Lundin Industry Invest, John Lundin mengakui, PT PAL Indonesia selama ini telah menjadi salah satu panutan, dan dengan keterbatasan kemampuan dari Lundin sangat perlu untuk belajar lebih banyak dari PT PAL.
Ia mengatakan, kerja sama dan kunjungan dari PT Lundin ke PT PAL Indonesia merupakan kunjungan balasan untuk PT PAL Indonesia yang telah berkunjung ke Banyuwangi 3 September 2021.
Sementara itu, penandatanganan MoU dilakukan Lizza Lundin, selaku CEO PT Lundin dan dari pihak PT PAL Indonesia (Persero) CEO Kaharuddin Djenod.
Kunjungan dihadiri Direksi dan Komisaris PT Lundin yakni John Lundin selaku owner, Lizza Lundin selaku Direktur, dan komisaris serta manager produksi.
Usai penandatanganan, dilanjutkan dengan tinjauan lapangan, berkeliling menilik proyek-proyek yang sedang berlangsung di PAL yakni pembangunan Kapal BRS-2 dan pemasangan instalasi dalam Kapal BRS-1.
Kemudian dilanjutkan ke area pembangunan Barge Mounted Power Plant (BMPP), area Pembangunan Kapal Perang yakni Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 meter, serta ke area pemeliharaan dan perbaikan kapal-kapal, salah satunya Overhaul Kapal Selam KRI Cakra401.
Baca juga: PAL Indonesia konsolidasikan percepatan holding industri pertahanan
Baca juga: PAL lengkapi fasilitas hanggar kapal selam melalui PMN Rp1,28 triliun
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021