"Saat ini, varian Delta juga menjadi yang paling dominan di Turki dan kami melihat varian tersebut di lebih 90 persen kasus di negara kami," kata Afsin Emre Kayipmaz kepada kantor berita Anadolu.
Ia kembali mengingatkan bahwa Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa mendefinisikan varian Beta, Gamma, dan Delta sebagai "varian yang mengkhawatirkan."
"Sifat varian Delta adalah bahwa setidaknya dua kali lebih menular dari varian asli, misalnya, tipe liar yang berasal dari Wuhan atau varian Inggris yang digambarkan sebagai varian Alpha," kata Kayipmaz.
Mengenai varian Mu, di bawah klasifikasi "varian yang menjadi perhatian" WHO, ia mengatakan varian itu membawa risiko penularan yang lebih mudah di antara masyarakat, dan pada saat bersamaan, menghalangi respons antibodi yang didapat dari vaksin atau melalui infeksi.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Kasus COVID-19 AS tembus 40 juta, varian Mu menyebar
Baca juga: Epidemiolog: Varian Mu bisa menurunkan efikasi vaksin COVID-19
Luhut minta masyarakat tangkal varian Mu dengan disiplin prokes
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021