Ketua Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Sulselbar Arief Rahman Pabettingi mengemukakan pandemi COVID-19 mengakibatkan kelangkaan kontainer yang sudah terjadi sejak tiga bulan terakhir.Sangat disayangkan jika komoditas ekspor kita siap, tapi ternyata tidak bisa dikirimkan karena kontainer yang langka
"Akibatnya terjadi kenaikan tarif tiga kali lipat yang tentu memberatkan pengusaha melakukan ekspor," ujarnya di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu.
Kelangkaan kontainer ini berimbas pada pengiriman barang atau ekspor karena mengakibatkan harga kontainer yang kian meningkat hingga tiga kali lipat dari biasanya dan dipastikan menghambat pengiriman barang ke luar negeri.
Tujuan ekspor paling sulit ialah pada negara-negara Eropa, Amerika, dan Australia. Ekspor ke tiga benua itu dinilai cukup sulit mendapatkan kontainer, khususnya ukuran 40 feet, yang digunakan untuk rute jarak jauh.
Sementara ekspor ke negara Asia masih lebih gampang, sebab hanya mengandalkan kontainer berukuran 20 feet. Meskipun di sisi lain penggunaan kontainer jenis ini malah menambah beban biaya logistik sebesar 15 hingga 20 persen. Tingkat arus balik (impor) kontainer pun lebih dominan dari Asia Timur.
"Itulah kenapa ekspor untuk tujuan ke Asia sejauh ini masih tetap bisa tercover, meski dari sisi tarif tetap belum stabil atau ada kenaikan karena kita pakai yang 20 feet," terangnya.
Baca juga: Kemenko Perekonomian ungkap RI pernah alami kelangkaan kontainer
Menurut Arief Rahman, kelangkaan sebenarnya terjadi lantaran volume impor dari ketiga benua tidak sebesar seperti ke Asia. Dari sisi ekspor-impor yang stabil, pasokan dan permintaan lebih ke negara Asia seperti Cina yang volumenya bahkan mencapai 70 persen.
Namun dia berharap dinamika ekspor ini tidak terus berlanjut, sebab jika hal ini terus terjadi maka kinerja ekspor Indonesia ke depannya akan jalan di tempat atau bahkan melambat.
"Sangat disayangkan jika komoditas ekspor kita siap, tapi ternyata tidak bisa dikirimkan karena kontainer yang langka. Padahal banyak pihak yang ikut terlibat pada ekspor komoditas," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Sulsel Syaifuddin Sahrudi bahwa kelangkaan kontainer tak hanya Indonesia, hampir seluruh dunia mengalaminya.
"Sehingga dengan adanya kelangkaan ini sangat berdampak pada sewa kontainer itu terhadap beberapa negara tujuan Amerika dan Eropa," ujarnya.
Ia memandang situasi ini sangat memprihatinkan, apalagi Indonesia saat ini sedang gencarnya meningkatkan ekspor. Pihaknya mendorong agar pemerintah dapat mengatasi hal tersebut.
Baca juga: KSP usulkan solusi atasi kelangkaan peti kemas untuk ekspor
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021