Program Tanoto Foundation, e-PINTAR, diluncurkan di Jakarta, Selasa, sebagai suatu inovasi pengembangan profesi kependidikan untuk mengakomodasi kebutuhan pengembangan diri secara terus-menerus bagi guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia.e-PINTAR untuk mendukung digitalisasi pendidikan
CEO Global Tanoto Foundation, Dr J Satrijo Tanudjojo, menyatakan, teknologi memiliki keunggulan untuk meningkatkan kualitas pendidikan sehingga organisasinya memanfaatkan teknologi untuk pelatihan berbasis digital berskala besar dan penyebaran praktik baik pengajaran.
“Program e-PINTAR untuk mendukung digitalisasi pendidikan, terutama di area pengembangan kompetensi guru. Kami percaya guru harus mahir memanfaatkan teknologi untuk belajar, agar mampu mendampingi siswanya yang digital native,” kata dia, saat membuka acara peluncuran e-PINTAR.
Guru dan kepala sekolah di seluruh Indonesia dapat mengakses pijakan e-PINTAR secara fleksibel, lintas waktu, dan geografis. e-PINTAR menyediakan ruang bagi para peserta berkomunikasi dengan fasilitator dan guru-guru peserta lain untuk saling belajar.
Baca juga: Mendikbud siapkan aplikasi pendidikan terpadu
Baca juga: Startup lokal mulai kembangkan aplikasi belajar daring
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek, Iwan Syahril PhD, menghargai kehadiran e-PINTAR yang diharapkan dapat menjadi solusi menghadapi tantangan pembelajaran pada masa pandemi.
Ia sangat mengapresiasi upaya organisasi nirlaba ini yang telah menciptakan program e-PINTAR berbasis digital yang akan dapat diakses seluas-luasnya melalui pintartanoto.id.
“Program ini memberi kesempatan pada guru-guru untuk terus melakukan pembelajaran, berlatih secara mandiri melalui sistem tata kelola pembelajaran,” katanya.
Baca juga: Survei: Aku Pintar masuk 5 besar aplikasi pendidikan favorit pelajar
Baca juga: Edufecta-Educampus percepat tranformasi digital pendidikan tinggi
Sebagai pijakan pelatihan guru dan kepala sekolah berbasis digital, e-PINTAR telah diuji coba pada April 2021 oleh 500 guru di Indonesia, terutama yang berasal dari daerah yang belum bermitra dengan Program PINTAR.
Setelah mengikuti uji coba, 98,1 persen peserta menyatakan e-PINTAR meningkatkan kemampuan mengajar pembelajaran aktif dan membantu beradaptasi dalam penggunaan teknologi.
Konten e-PINTAR diharapkan menjadi kontribusi peningkatan kapasitas guru melalui berbagai fitur seperti video dan kuis interaktif, artikel bacaan, penugasan, hingga forum diskusi.
Klinik pemantapan materi dimana peserta dapat berkomunikasi dengan fasilitator juga diharapkan memberikan pemahaman lebih lanjut berkaitan dengan modul yang dipelajari dalam e-PINTAR. Peserta juga akan mendapatkan sertifikat jika telah menyelesaikan semua aktivitas pelatihan dalam pijakan e-PINTAR.
Baca juga: Pelajar SMAN 1 Bandung Barat ciptakan aplikasi anti depresi
Baca juga: DPR minta pemerintah buat aplikasi khusus pendidikan jarak jauh
Baca juga: Penyedia aplikasi pendidikan siap kerja sama cegah COVID-19
Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021