“Saya ditunjuk untuk me-maintenance, mengepalai bidang penyelenggara acara,” kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD saat jumpa pers bersama Panitia Nasional Penyelenggara G20 di Jakarta, Selasa.
Panitia Nasional G20, yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, turut diisi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Luar Negeri Retno L P Marsudi, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate.
Baca juga: Presiden dijadwalkan terima tongkat estafet Presidensi di KTT G20 Roma
Menkopolhukam sebagai Ketua Bidang Dukungan Penyelenggaraan G20 akan membantu koordinasi, dan mempersiapkan berbagai kebutuhan rangkaian acara dan pertemuan.
Terkait itu, Mahfud menerangkan pihaknya telah melakukan berbagai persiapan, termasuk di antaranya di bidang keamanan, protokol kesehatan, logistik, infrastruktur acara, tempat acara dan transportasi.
“Persiapan logistik dan infrastruktur, yaitu penyiapan standar pelayanan acara, protokol konsuler, akomodasi, logistik, transportasi, venue bagi rangkaian acara Presidensi, termasuk KTT, pertemuan tingkat menteri, deputi, sherpa, working group, dan engagement group sudah disiapkan dengan sebaik-baiknya,” terang Mahfud MD.
Kemudian, terkait persiapan komunikasi dan media, Mahfud menjelaskan pihaknya telah menyiapkan strategi dan kegiatan yang bertujuan meningkatkan pemahaman publik terkait G20 dan manfaat Presidensi atau Kepemimpinan Indonesia dalam G20.
“Kami menyiapkan serangkaian strategi dan kegiatan komunikasi agar publik memahami makna, peran, dan manfaat yang diperoleh Indonesia selama Presidensi dan KTT G20, serta (bagaimana itu dapat jadi cara) meraih simpati dan dukungan internasional,” terang Menkopolhukam.
Baca juga: Menkopolhukam tegaskan tidak toleransi ancaman jelang G20 pada 2022
Panitia Nasional Penyelenggara G20, Mahfud lanjut menyampaikan, juga berencana menggelar kegiatan di luar acara utama (side event). Kegiatan-kegiatan di luar acara utama itu merupakan upaya memanfaatkan posisi Indonesia sebagai Ketua dan Tuan Rumah G20 pada 2022, Mahfud menerangkan.
“Persiapan side event, yaitu langkah-langkah mengkoordinasi event di luar acara pokok, mengambil manfaat dari penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia dan mensinergikannya dengan potensi industri dan perdagangan yang dimiliki oleh Indonesia,” ujar Menkopolhukam Mahfud MD.
Terkait dengan persiapan protokol kesehatan selama acara, Mahfud menegaskan evaluasi terhadap situasi pandemi akan dilakukan dua bulan sebelum acara berlangsung.
Tidak hanya itu, penyelenggara juga akan memastikan jumlah penduduk yang divaksin di Indonesia akan mencapai di atas 80 persen sebelum acara G20 berlangsung.
“Kasus aktif di bawah 50 per 100.000 penduduk, ketersediaan RS tipe A, terdapat alat isotermal molekuler atau PCR, ruang isolasi minimal 10 persen dari jumlah delegasi, juga ruang perawatan minimal 10 persen dari jumlah delegasi, dan jumlah ventilator minimal dua persen dari jumlah delegasi,” sebut Mahfud MD.
Dalam kesempatan yang sama, Mahfud juga mengumumkan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan akan menjadi Ketua Sekretariat Bidang Dukungan Penyelenggaraan Acara G20 sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Presiden No.12 Tahun 2021.
Indonesia akan memimpin penyelenggaraan G20 sekaligus jadi tuan rumah untuk ratusan pertemuan, termasuk di antaranya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 2022. Indonesia dijadwalkan secara resmi memimpin G20 pada Desember 2021 setelah menerima estafet kepemimpinan dari Italia yang menjadi ketua sekaligus tuan rumah G20 pada tahun ini.
Baca juga: Kominfo persiapkan infrastruktur TIK jelang Presidensi G20 Indonesia
Baca juga: Sri Mulyani ungkap 7 isu prioritas yang dibahas dalam Presidensi G20
Baca juga: Presidensi G20 Indonesia tambah konsumsi domestik hingga Rp1,7 triliun
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021