Komandan Batalion (Danyon) 501/BY Letkol Inf Arfa Yudha mengakui evakuasi jenazah kru pesawat Rimbun Air yang jatuh dalam penerbangan Nabire-Sugapa di Papua, Rabu pagi, terkendala cuaca.Mudah-mudahan besok (Kamis, 16/9) cuaca bagus, sehingga evakuasi jenazah ketiga kru pesawat Rimbun Air dapat dilakukan
Tim SAR gabungan saat ini sudah berada di lokasi, namun karena cuaca buruk maka proses evakuasi jenazah ketiga korban mengalami hambatan.
Di lokasi hujan dan kabut mewarnai proses evakuasi, sehingga dijadwalkan Kamis (16/9) pagi jenazahnya dievakuasi ke Sugapa, kata Danyon 501/BY Letkol Inf Arfa kepada ANTARA, Rabu petang.
Danyon 501/BY yang saat ini berada di Sugapa, ibu kota Kabupaten Intan Jaya menyatakan, tim SAR gabungan bersama masyarakat masih berada di TKP yang jaraknya sekitar 5-6 km dari Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.
"Mudah-mudahan besok (Kamis, 16/9) cuaca bagus, sehingga evakuasi jenazah ketiga kru pesawat Rimbun Air dapat dilakukan," ujar Letkol Inf Arfa Yudha.
Pesawat Rimbun Air dengan nomor penerbangan PK-OTW, Rabu pagi, dilaporkan hilang kontak dalam penerbangan Nabire-Sugapa, dan kemudian ditemukan jatuh di kawasan pegunungan sekitar Bilogai pada ketinggian 2.400 meter.
Pesawat kargo yang membawa bahan bangunan itu diterbangkan oleh pilot Mirza, co pilot Fajar, dan mekanik Iswahyudi.
Baca juga: Tiga kru pesawat Rimbun Air dipastikan meninggal
Baca juga: Pesawat Rimbun Air ditemukan hancur di ketinggian 2.400 meter
Baca juga: Pesawat Rimbun Air cargo hilang kontak di Kabupaten Intan Jaya
Baca juga: Tiga kru pesawat Rimbun Air dipastikan meninggal
Baca juga: Pesawat Rimbun Air ditemukan hancur di ketinggian 2.400 meter
Baca juga: Pesawat Rimbun Air cargo hilang kontak di Kabupaten Intan Jaya
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021